SOREANG – Untuk menekan angka pernikahan usia dini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung meluncurkan Program Gerakan Sabilulungan Membangun Keluarga Sejahtera (Sabangsa).
Bupati Bandung Dadang M. Naser mengatakan, Peluncuran program Sabangsa dimomen peringatan Hari Keluarga Nasional XXVI Tingkat Kabupaten Bandung Tahun 2019. Menurutnya, saat seseorang hendak berkeluarga, harus ada perencanaan yang matang. Di antaranya, usia pernikahan harus cukup dan tidak menikah dini, serta diusahakan agar sudah memiliki pekerjaan.
”Jangan sampai hanya mengejar kebahagiaan batin tapi lahirnya tidak tersuplai, akhirnya jadi banyak masalah perpecahan keluarga itu dari kesejahteraan, atau bisa juga dari kurangnya pendidikan. Oleh karena itu, rencanakan pernikahan dengan matang,” Kata Dadang
Menurut Dadang, aspek pendidikan pun, harus terus ditingkatkan. Oleh karena itu, Ia mengimbau agar warga Kabupaten Bandung dapat mengenyam pendidikan sampai perguruan tinggi, atau minimal akademi komunitas. Pendidikan ini juga akan menunjang rata-rata lama sekolah di Kabupaten Bandung.
“Keluarga merupakan lingkungan hidup yang fundamental, tempat terbentuknya kepribadian dan karakter manusia. Namun keharmonisan fungsi keluarga saat ini mulai tergerus kemajuan perkembangan zaman dan peradaban,” tuturnya.
Dadang menjelaskan, ada delapan fungsi keluarga yaitu keagamaan, sosial budaya, cinta kasih, perlindungan, reproduksi, sosialisasi dan pendidikan, ekonomi dan pembinaan lingkungan. Harganas menurutnya merupakan momentum yang tepat, untuk merefleksikan kembali delapan fungsi keluarga. Mengingat keberadaan keluarga saat ini terus didesak menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi.
”Tujuan peringatan harganas, adalah sebagai upaya meningkatkan komitmen bersama antara pemerintah daerah, dunia usaha, komunitas/masyarakat, akademisi dan media tentang pentingnya penerapan delapan fungsi keluarga. Terutama dalam rangka pembentukan karakter sejak dini, untuk mewujudkan pelembagaan keluarga kecil bahagia dan sejahtera,” lanjutnya.
Menurutnya, di Kabupaten Bandung, telah terbentuk 617 Kelompok Bina Keluarga Balita (BKB), 404 Kelompok Bina Keluarga Remaja (BKR), 468 Kelompok Bina Keluarga Lansia (BKL) dan 227 Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS), 131 Kelompok Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R), serta 32 Forum Anak.
Sementara itu Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Bandung H. Muhamad Hairun mengungkapkan, dalam peringatan harganas kali ini pihaknya telah melaksanakan serangkaian kegiatan.