AKSI demonstrasi yang dilakukan kalangan pelajar menjadi keprihatinan tersendiri oleh Ketua Ikatan Cendikiawan Muslim (ICMI) Muda Jawa Barat Cucu Sukmana.
Menurutnya, sejatinya pendidikan untuk membentuk peradaban. Sebab pondasinya menurut undang-undang adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Sehingga tata kelola merupakan prosesnya yang harus ditempuh untuk pendidikan itu.
Melihat kondisi yang terjadi banyaknya aksi demo yang melibatkan kalangan pelajar disebabkan adanya perubahan paradigma berfikir yang terpengaruh oleh perkembangan informasi teknologi.
Selain itu, peran media secara tidak langsung mempengaruhi pola pikir masyarakat khususnya pelajar. Sehingga, harus membuat langkah untuk mengantisipasi informasi yang menjadi konsumsi para pelajar.
“Jadi tantangan pemerintah harus merespon hal ini. Karena di tingkat pendidikan masyarakat sangat minim pengetahuan tentang demokrasi dan politik, ” kata Cucu kepada Jabar Ekspres, Senin (30/9).
Dia menilai, pemerintah harus memberikan ruang kepada kalangan pelajar untuk memberikan pendidikan politik. para pelajar juga harus memahami apa itu demokrasi dalam menyampaikan aspirasi sesuai undang-undang.
Untuk itu, banyaknya kalangan pelajar yang turun ke jalan untuk ikut demonstrasi menjadi kekhawatiran semua pihak. Terlebih, selama ini proses pendidikan politik dikalangan pelajar belum sesuai porsinya.
“Jadi, dalam memberikan pendidikan politik dikalangan pelajar, perlu kajian penelaahan oleh Dinas Pendidikan dan sekolah itu sendiri. Sehingga, proses pembelajarannya nanti bisa mengenai di kalangan pelajar, ” ujarnya.
Cucu mengatakan, banyaknya aksi para pelajar ini harus dapat diredam oleh pihak sekolah. Jangan sampai karena ada sikap solidaritas kemudian merasa ingin menyuarakan aspirasi merupakan sikap positif. Akan tetapi harus memahami kapasitas oleh siswa itu.
“Ini yang harus dipahami oleh siswa itu sendiri jangan sampai bahwa aksi ini terjerumus ke dalam persoalan baru, karena apa yang disuarakan siswa itu belum tentu paham substansinya” ucapnya.
Cucu yang merupakan Mantan Ketua Ikatan Guru Indonesia (IGI) Jawa Barat ini mengungkapkan, persoalan ini sudah seharus menjadi perhatian dan dapat diantisipasi dinas pendidikan Jawa Barat dan pihak sekolah. Sebab, adanya aksi dikalangan pelajar tidak serta merta para siswa terlibat. Karena bisa saja siswa itu dimobilisasi untuk dimanfaatkan pihak tertentu untuk tujuan tidak baik.