BANDUNG – Sebanyak 2.148 orang dari 1.074 pesantren peserta Program One Pesantren One Product (OPOP) lolos audisi tahap I dan berhak memasuki tahapan pelatihan dan magang di lima pesantren yakni Al-Ittifaq Ciwidey, Daarut Tauhid Bandung, Nurul Iman Bogor, Khusnul Khotimah Kuningan dan Al-Idrisiyah Tasikmalaya.
Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil (KUK) Provinsi Jawa Barat, Kusmana Hartadji mengatakan, kegiatan pelatihan dan magang merupakan lanjutan dari tahapan kegiatan OPOP.
”Ini (OPOP) sebagai program unggulan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat masa jabatan 2018-2023 yang disebut program “Pesantren Juara”,” kata Kusmana, saat membuka Pelatihan dan magang di Pontren Daruut Tauhid Kota Bandung, Rabu (25/9).
Dijelaskannya, program ini bertujuan untuk menciptakan, mengembangkan, dan memasarkan produk yang dihasilkan oleh setiap pesantren di Daerah Provinsi yang dapat mewujudkan kemandirian pesantren.
Selain itu, lanjutnya, program ini pun dimaksudkan untuk mewujudkan upaya pengentasan kemiskinan melalui pemberdayaan umat di lingkungan Pesantren dalam menumbuh-kembangkan ekonomi pesantren.
”Ini juga untuk menumbuhkan kewirausahaan di lingkungan Pesantren. Mengembangkan kolaborasi melalui kegiatan antara usaha Pesantren dengan badan usaha lain,” jelasnya.
Menurutnya, OPOP juga dapat menciptakan pesantren unggulan di Jawa Barat di Bidang Bisnis, dan Kemandirian Ekonomi.
”OPOP Mendorong seluruh pesantren di Jawa Barat memiliki produk unggulan dan memiliki komunitas bisnis sehingga menciptakan kemandirian ekonomi ummat,” ujarnya.
Dia menyebutkan, program OPOP berjalan untuk lima tahun ke depan (2018-2019) dan setiap tahunnya ditargetkan 1000 pondok pesantren mengikuti kegiatan OPOP.
”Kami targetkan bisa tercapai 5000 pondok pesantren yang akan tercatat mengikuti program kegiatan ini,” sebutnya.
Dia mengungkapkan, ada beberapa tahap dalam program ini yang dimulai dengan pelaksanaan sosialisasi kemudian pendaftaran secara online, seleksi Administrasi, seleksi Audisi OPOP Tahap I untuk menentukan juara tingkat kecamatan yang dilanjutkan dengan temu bisnis (Jejaring Usaha OPOP).
”Setelah itu kami adakan pelatihan dan magang di Pesantren. Pemberian Hadiah Bantuan Penguatan Modal, Pendampingan OPOP. Kemudian kita lakukan audisi tahap dua untuk menentukan 108 Pesantren Juara kabupaten/kota. Setelah itu ada audisi tahap tiga untuk menentukan 10 Pesantren Juara Provinsi. Terakhir kita adakan pameran promosi bisnis opop,” bebernya.