TTIC di Cimahi Gulung Tikar?

CIMAHI – Keberadaan Toko Tani Indonesia Center (TTIC) di Kota Cimahi sudah tidak terlihat sejak sebulan lalu. Toko yang biasanya buka menjajakan komoditas pangan sekarang tertutup rapat tanpa ada aktifitas.

Seperti diketahui, TTIC yang berada di Ruko Lumbung Padi Merah, Kelurahan Citeureup, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi itu diresmikan Desember. Program tersebut diinisiasi oleh Kementerian Pertanian (Kementan) sebagai upaya memudahkan masyarakat memperoleh pangan pokok yang berkualitas dengan harga yang terjangkau.

Kepala Bidang Pangan pada Dinas Pangan dan Pertanian Kota Cimahi, Rini Taihuttu memgakui bahwa TTIC memang sudah tidak beroperasi sejak sebulan lalu. Penyebabnya adalah faktor ketiadaan pengelola dan sepinya peminat yang belanja langsung di toko.

”Ada sebulanan (TTIC tutup). Terkendala sama yang jaga dan lain lain,” katanya saat dihubungi melalui telepon, Selasa (24/9).

Diakuinya, keberadaan TTIC sebagai penyedia komiditas pangan yang berkualitas dan harga terjangkau itu kurang dilirik oleh masyarakat. Sepertinya keberadaan TTIC masih kalah saing dengan pasar tradisional dan warung sayuran.

”Ya kurang bagus (kurang peminat) kalau menurut saya. Gak tau apa posisi atau kenapa,” ujarnya.

Rini mengatakan, pihaknya merencanakan toko tersebet kembali beroperasi Oktober mendatang. Saat ini Dinas Pangan dan Pertanian masih melakukan evaluasi, termasuk mencari solusi sepinya pembeli yang datang langsung ke TTIC.

”Kita berharap Oktober minggu kedua. Nanti kita coba gebyar di situ,” ucapnya.

Penanggungjawab TTIC Kota Cimahi, Agus Sunendar mengatakan, sejak dibuka empat bulan lalu, pembeli yang memanfaatkan keberadaan TTIC cenderung stagnan. Dalam sehari, rata-rata hanya sekitar 20 pembeli. Itupun tidak menentu. Keuntungan paling besar diraih setiap bulan hanya Rp 3 juta.

”Iya kadang dalam sebulan itu ada tiga sampai empat hari gak ada pembeli. Iya masih adem ayem, belum ada gejolak pelanggan,” bebernya.

TTIC sendiri menyediakan berbagai kebutuhan pokok masyarakat, sama seperti di pasar tradisional lainnya. Hanya saja, harganya diklaim lebih murah dibandingkan harga di pasar umum.

Seperti beras premium Rp 12 ribu/kilogram, daging sapi frozen yang dijual Rp 90 ribu perkilogram, dading ayam dijual Rp 35 ribu perekor, bawang putih Rp 42 ribu/kilogram dan bawang putih Rp 35 perkilogram.

Tinggalkan Balasan