CIMAHI – Wajah lugu Hani Mulkia Fatunisa seketika terpancar ketika kaki kirinya diukur oleh petugas. Anak berusia sembilan tahun itu berkesempatan mendapatkan kaki palsu gratis dari Baznas Jawa Barat dan Aliansi Perempuan Penyandang Disabilitas Indonesia.
Selain Hani, ada enam penyandang disabilitas tuna daksa dari anak-anak hingga dewasa yang akan mendapatkan kaki palsu secara gratis. Pemberian itu sedikitnya bisa mengurangi beban mereka.
Sebagai tanda untuk mendapatkan kaki palsu itu, mereka melakukan pengukuran pada Jumat (20/9) di Sekretriat Bersama Tim Reaksi Cepat (Sekber TRC) Kota Cimahi di Komplek Nata Endah, Cihanjuang Kota Cimahi. ”Iya seneng,” ucap Hani, usai dilakukan pengukuran.
Anak kelas tiga sekolah dasar asal Kelurahan Utama, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi itu sejak lahir menjadi seorang tuna daksa fisik. Dia terlahir secara utuh sebab tidak disertai dengan kaki sebelah kiri.
”Dari lahir udan begini,” tuturnya.
Sebab terlahir tanpa kaki kiri, Hani sudah mengenakan kaki palsu sejak umur satu tahun. Namun, kaki palsu lamanya perlu diganti sebab dianggap sudah tak laik.
Diki Nasution, 26, calon penerima kaki palsu lainnya pun turut merasakan kebahagiaan bakal mendapatkan kaki palsu secara gratis. Ini pertama kali baginya akan mengenakan kaki palsu itu.
”Seneng banget. Sebelumnya belum pernah pake,” ucapnya.
Dia menuturkan, kaki sebelah kanannya terpaksa diamputasi sejak tahun dua tahun lalu. Pria asal Kelurahan Cigugur Tegah, Kecamatan Cimahi Tengah itu dinyatakan terkena kanker tulang.
”.Diamputasi tahun 2017,” terangnya.
Kepala Bidang Sosial pada Dinas Sosial Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DinsosP2KBP3A) Kota Cimahi Agustus Fajar mengatakan, informasinya ada 50 penyandang disabilitas se-Jawa Barat yang akan mendapatkan kaki dan tangan palsu itu.
”Khusus di Cimahi informasinya hanya ada tujuh orang yang dapat,” terangnya.
Sebetulnya, kata Agustus, masih banyak tuna daksa di Kota Cimahi yang membutuhkan kaki dan tangan palsu. Selain bantuan dari Baznas Jawa Barat dan Aliansi Perempuan Penyandang Disabilitas, bantuan juga kerap datang seperti dari Kementerian Sosial (Kemensos) RI.