”Kalau tidak ada rambu atau pemasangannya asal-asalan, alur evakuasi tidak akan jelas, malah bisa menimbulkan korban jiwa,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cimahi, Hendra Gunawan menilai, SPAB merupakan program BPBD yang langsung menyentuh masyarakat khusunya untuk sekolah-sekolah. Sebab dalam program tersebut, banyak memberi pelajaran bagi guru dan siswa agar dapat mengantisipasi segala kejadian yang sifatnya mendadak terutama yang diakibatkan oleh gempa.
”Untuk sementara kami menunjuk tiga sekolah ini, karena yang terdekat. Tapi ke depan kami menargetkan semua sekolah menjadi bagian dari SPAB,” ucap Hendra.
Dia berharap dengan adanya SPAB ini, maka akan ada pembelajaran deteksi dini terhadap gempa atau pembelajaran cara mengantisipasi apa bila terjadi suatu hal mendadak yang tidak diinginkan kepada warga sekolah.
”Guru dan siswa jadi tau bagaimana cara penanganan pertama jika terjadi suatu hal, terutama yang disebabkan oleh gempa. Kita juga akan buatkan program dalam pembiasaan, seperti adanya simulasi yang didampingi BPBD,” pungkasnya.(ziz)