Polisi: Dua Truk Kelebihan Muatan

BANDUNG – Kronologis kejadian trungkap setelah jajaran kepolisian menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) tepatnya di tol Cipularang KM 91.200 Jalur B, arah Bandung menuju Jakarta.

Karopenmas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, hasil olah TKP itu akan menjadi bahan pertimbangan polisi dalam penetapan tersangka di kasus kecelakaan ini ,” kata Dedi kepada wartawan di Mabes Polri kemarin, (04/9).

Dia mengungkapkan, dilihat dari hasil TAA, proses analisis menggunakan pembuktian secara ilmiah. Apakah ada penyebab tunggal atau ada penyebab lain.

Menurutnya, kecelakaan di tol Cipularang KM 91 terjadi pada sekitar Pukul 12.30 WIB, Senin siang kemarin. Kecelakaan terjadi bermula saat sopir dump truk hilang kendali di jalur Tol Cipularang KM 91, arah Bandung menuju Jakarta. Akibatnya, dump truk bermuatan tanah pasir itu terguling.

Kejadian tersebut, memicu antrean kendaraan yang panjang di sekitar jalan Tol Cipularang KM 91. Tak lama kemudian, sebuah dump truk lainnya bernopol B-9410-UIU datang menyusul dan menabrak kendaraan yang mengantre.

Berdasarkan data dari kepolisian, ada 20 kendaraan yang terlibat di kecelakaan ini. Rinciannya adalah: 2 Dump Truk, 13 mobil, 1 bus PO Budiman, 2 truk boks, 1 truk Hino dan 1 light truk. Sedagkan, sopir dump truk yang terguling di awal kecelakaan itu tewas di tempat kejadian.

Sementara itu, menurut Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, sopir dump truk yang terguling itu bernisial DH (Dedi Hidayat).

Adapun sopir dump truk yang menyusul di belakang, dan diduga ikut menabrak puluhan kendaraan yang terhenti berinisial S (Subana) mengalami luka-luka.

Trunoyudo mengatakan, dua dump truk yang terlibat di kecelakaan ini mengangkut pasir dari Kabupaten Cianjur, untuk dibawa menuju Bekasi Timur. Bahkan, Subana sendiri mengaku bahwa sopir dump truk yang terguling adalah temannya.

Terpisah, berdasarkan pengakuan Subana di RS Rhamrin Purwakarta menuturkan,  pada awalnya DH menyalip truk yang dikemudikan S. Tapi selang beberapa menit DH menelpon S bahwa rem truk yang dikemudikan DH tidak berfungsi. Kemudian S menyuruh berdoa.

Masih menurut S, usai menyalip truknya, temannya (DH) memutuskan mengambil jalur kanan. Sebab, di jalur kiri banyak truk berjalan lambat. Sementara di jalur kanan, banyak mobil melaju cepat.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan