SOREANG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung masih menunggu hasil uji laboratorium terkait kandungan permen keras merk Cool Jam berbentuk pasta gigi, yang diduga meracuni 21 Siswa SDN 3 Kamasan, Banjaran, Kabupaten Bandung beberapa waktu lalu.
Kepala Dinas Kesehatan Grace Medina mengatakan, setelah mendapatkan sempel permen tersebut, pihaknya langsung mengirim permen itu untuk diuji di laboratorium Provinsi Jawa Barat, hasilnya baru akan keluar setelah satu pekan lebih.
”Saat ini belum keluar hasil uji lab nya, kata petugas Lab Kes Jabar hasilnya baru keluar 10 hari kedepan,” katanya saat di konfirmasi melalui telepon seluler, Senin (2/9).
Menurut Grace, hingga saat ini Dinkes belum mengetahui kandungan permen yang diduga telah meracuni puluhan siswa tersebut. ”Kami masih menunggu, mudah-mudahan minggu depan sudah keluar hasilnya. Kami juga sudah minta dipercepat tapi tidak bisa,”akunya.
Grace menjelaskan, pasca kejadian tersebut dinkes langsung bekerjasama dengan Satpol PP Kabupaten Bandung untuk menarik permen tersebut dari pasaran. ”Kami sudah menyampaikan dan bekerjasama dengan Satpol PP dan aparat kewilayahan. Sudah mencoba ke produsennya, sementara kami minta ke distributornya supaya tidak diedarkan dulu,” tuturnya.
Ia menambahkan, permen yang dibeli oleh para korban didapatkan dari teman satu kelas para korban, dimana siswa tersebut mendapatkannya dari orangtuanya yang membeli permen dari pasar. ”Niat siswa yang menjual permen itu sebenarnya baik, Ia melakukannya untuk membantu orang tuanya. Dan kami juga telah mengambil langkah-langkah dan sosialisasi,” jelasnya.
Lebih lanjut Grace menjelaskan, dua hari sejak kejadian tidak ada lagi keluhan atau efek samping yang dirasakan para korban. Sehingga, semua anak sudah kembali sekolah seperti biasa.
”Tidak ada, begitu sekolah melihat gejala langsung bergerak cepat ke puskesmas dan puskesmas langsung berkoordinasi dengan polsek dan Satpol PP dan bersama-sama menarik sample untuk diperiksa di laboratorium,” ujarnya.
Grace berjanji, setelah mendapatkan hasil uji laboratorium, Dinkes berjanji akan berkoordinasi dengan BPOM untuk melakukan razia makanan atau jajanan anak-anak yang membahayakan. ”Setelah uji laboratorium tersebut keluar, kami akan melakukan razia makanan dan jajanan anak-anak ke setiap sekolahan dan pasar,” pungkasnya. (yul/rus)