Targetkan 600 Wifi untuk Desa Digital

“Menkominfo juga sudah punya satelit baru kapasitasnya bisa menjadi besar,” jelas dia.

Disinggung terkait kendala, menurut Setiaji, memang tidak semua desa dapat dipasag fiber optik untuk menyalurkan jaringan wifi ke masyarkat. Namun, dia tambahkan, Bakti telah berkomitmen menginstalasi VSAT (Very Small Aperture Terminal) untuk menerima dan mengirim data ke satelit.

“Kita kerjasama dengan Bakti kan mereka menyiapkan VSAT yah satelite, karena sulit ada yang pegunungan daerahnya itu. Untuk memasang fiber optik itu agak sulit medannya,” kata dia.

Sebelumnnya Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, revolusi digital perlu dilakukan secara inklusif dengan melibatkan berbagai sektor yang tidak tersentuh oleh ekosistem digital selama ini, termasuk dengan memberikan fasilitas wifi gratis ke berbagai desa, seperti yang dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat.

“Revolusi digital ini harus inklusif, mengikutsertakan sektor-sektor yang selama ini belum terjangkau oleh digital ekosistem,’’ucap pria yang akrab disapa Emil ini.

Saat ini, desa-desa di Jawa Barat sudah menerapkan sistem digital dalam berbagai aktitivas ekonomi dan koordinasi antara pemerintah dengan warganya. Targetnya, tahun ini akan ada 600 desa di Jawa Barat dengan fasilitas wifi gratis.

“Ratusan wifi gratis di ratusan desa, seperti di Indramayu memberi makan ikan dengan (aplikasi) di HP, nelayan di Sukabumi mencari ikan dengan fish finder, melakukan sosialisasi dengan media sosial, kemudian kita ada sapa warga dengan RW-RW, dan lain-lain,” tutur Emil.

“Termasuk e-commerce, pertanian di Ciwidey yang jual beli online,” kata dia.

Emil menegaskan penerapan teknologi digital di desa-desa menjadi hal menarik dan unik saat ini. Pasalnya, lanjut Emil, belum semua tempat di dunia melakukan hal tersebut.

Dia pun berharap desa digital di Jawa Barat bisa menjadi contoh bagaimana ekosistem digital mampu meningkatkan perekonomian warga desa.

’’Intinya kesenjangan antara desa dan kota harus dipersempit sehingga urbanisasi bukan lagi satu-satunya pilihan meningkatkan taraf kehidupan masyarakat desa jika perekonomian desanya maju,’’kata Emil. (yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan