CIMAHI – Dewan Piminan Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Cimahi memberikan sinyal siapa yang bakal diutus menjadi menjadi Ketua DPRD Kota Cimahi periode 2019-2024. Hanya, nama itu baru diketahui sehari sebelum pelantikan 26 Agustus mendatang.
Ketua DPD PKS Kota Cimahi, Dedi Lazuardi mengatakan, pihaknya sudah menyodorkan nama-nama yang akan menjadi pimpinan DPRD Kota Cimahi kepada DPW dan DPP PKS. Menurutnya, salah satu kriterianya adalah pengalaman.
”Dari pengalaman (dan) lama keanggotaan. Kita sudah mengajukan ke wilayah nanti wilayah ke pusat. Nanti sehari sebelumnya baru ada,” katanya saat ditemui usai pelaksanaan diskusi bersama di Cenghar Coffe di Cimahi, belum lama ini.
Menurutnya, PKS sendiri dipastikan berhak atas jatah kursi pimpinan DPRD selama lima tahun ke depan meskipun raihan kurisnya tujuh kursi sama dengan Partai Gerindra. Hanya saja, Partai Gerindra kalah jumlah total suara dibandingkan dengan PKS.
Berdasarkan data yang dihimpun dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Cimahi, jumlah suara sah yang diperoleh PKS mencapai 53.950 suara sah. Unggul jauh dari Partai Gerindra yang meraih 41.937 suara sah.
Berdasarkan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, lalu turunanya di Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 12 Tahun 2018, salah satu penentuan unsur pimpinan adalah jumlah suara keseluruhan. Dengan begitu, posisi Ketua DPRD Kota Cimahi kemungkinan akan didapat PKS.
Dedi menjelaskan, sebab dipastikan berhak atas jatah kursi pimpinan, internal langsung merembuk untuk menentukan nama-naman yang disodorkan ke DPW dan DPP PKS.
Berikut adala nama-nama Anggota DPRD Kota Cimahi periode 2019-2024 dari PKS. Diantaranya, Eko Sugiantoro, Supriyardi, Wahyu Widyatmoko, Achmad Zulkarnain, Ayis Lavilianto, Kania Intan Puspita dan Joko Taruna. Semua nama-nama itu memiliki pengalaman menjadi Anggota DPRD Kota Cimahi. Sementara yang pernah merasakan jadi pimpinan DPRD hanya Achmad Zulkarnain dan Wahyu Widyatmoko.
Perihal sikap politik pada periode DPRD Kota Cimahi 2019-2024, pihaknya tetap konsisten berada di luar pemerintahan alias menjadi oposisi pada era Wali Kota dan Wali Kota Cimahi Ajay Muhammad Priatna-Ngatiyana. ”Kita oposisi positif,” akunya.