JAKARTA – Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) membenarkan kabar Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) akan mengumumkan kabinetnya sebelum Oktober. Artinya, formasi kabinet sudah diketahui pelantikan Presiden periode 2019-2024.
”Iya sudah akan segera diumumkan,” ujar OSO di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (15/8).
Ketua DPD ini juga mengatakan sudah bertemu dengan Presiden Jokowi beberapa waktu lalu. Dalam pertemuan tersebut Hanura menyerahkan urusan kursi kabinet kepada Jokowi selalu pemegang hak prerogatif.
Selain itu, OSO juga membenarkan komposisi pembagian 45 persen menteri dari partai politik dan 55 persen dari profesional. Intinya mengenai kabinet Hanura sejalan dengan Presiden Jokowi.
”Iya sudah benar itu. Itu juga tidak apa-apa 45 persen dari partai. Bagus-bagus saja,” ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi menyatakan susunan kabinet periode 2019-2024 dapat diumumkan sebelum waktu pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih Oktober mendatang.
”Kabinet bisa diumumkan kapan saja, enggak perlu nunggu Oktober,” ujar Jokowi.
Jokowi mengatakan, susunan kabinet untuk periode kedua ini telah final. Jokowi memastikan jumlah kementerian dalam kabinet periode kedua nanti tetap sama dengan periode pertama yakni 34 orang. Hanya saja Jokowi menyebut bakal ada kementerian baru yang merupakan penggabungan dari dua kementerian lama. Itu adalah kementerian investasi.
Selain itu, mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga menuturkan, porsi untuk menteri dari kalangan profesional adalah 55 persen, sedangkan kalangan parpol 45 persen. Jokowi menyebut nama-nama menteri telah disampaikan kepada Ketua Umum partai politik pengusungnya di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 lalu.
Sementara itu, Ketua DPP Partai Hanura Benny Rhamdani mengatakan, sedari awal Hanura meminta kepada partai koalisi supaya tidak membebani Presiden Jokowi dengan permintaan jatah kursi menteri. Biarlah kepala negara menentukan sendiri menteri yang bakal mendampinginya di lima tahun mendatang.
”Itu menjadi enggak sehat, selain menciderai konstitusi kita karena penempatan menteri itu jadi hak prerogatif presiden, ini juga jadi kultur politik enggak sehat,” katanya.
Hanura berkeyakinan Jokowi dan Ma’ruf Amin akan memilih dengan tepat calon-calon menteri yang membantunya di parlemen. Yang bakal mendamping Jokowi adalah orang piliham.