BANDUNG– Kendati status waspada terhadap Taman Wisata Alam (TWA) Tangkuban Parahu belum dicabut dan masih mengeluarkan erupsi, namun empat objek wisata milik PT. Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bandung Utara masih dibuka dan aman dikunjungi.
Administratur (Adm) Perhutani KPH Bandung Utara, Komarudin membenarkan, soal masih dibukanya sejumlah objek wisata yang lokasinya tak jauh dari Tangkuban Parahu. Keemparnya mulai dari objek wisata Orchid Forest, Wisata Hutan Pinus Pal 16, Terminal Wisata Grafika Cikole (TWGC) dan Cikole Jayagiri Resort.
Sementara rekomendasi Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan bahwa radius aman status level II (waspada) erupsi sejauh 1,5 km dari Kawah Ratu.
“Keempat objek wisata tersebut sampai saat ini tetap beroperasi, tetapi memang kunjungan menurun. Untuk antisipasi keamanan kami edukasi pengunjung tentang kondisi Tangkuban Parahu,” katanya kemarin.
Tak hanya itu, untuk menjamin keamanan wisatawan Perhutani KPH Bandung Utara menyiagakan polisi hutan (polhut) dan polisi teritorial (polter) di beberapa titik vital tempat wisata yang berada di kaki Gunung Tangkuban Parahu serta di dalam kawasan hutan.
“Kami meningkatkan personel Polhut dan Polter sebanyak 30 orang, agar memberikan kenyamanan bagi setiap pengunjung yang datang,” jelasnya.
Seperti diketahui, TWA Gunung Tangkuban Parahu kembali mengalami erupsi freatik lebih dari 20 kali pada Kamis (8/8). Sehingga status terkini masih level II atau waspada seperti ditetapkan sejak 2 Agustus 2019 lalu oleh Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) belum berubah.
Kepala Bidang Mitigasi Gunungapi PVMBG, Hendra Gunawan menyatakan, akibat erupsi tersebut area parkir objek wisata kembali tertutup material abu vulkanik dan gas.
“Erupsi bisa mencapai 20 kali lebih. Pokoknya sejak 2 Agustus lalu sampai saat ini mengalami erupsi terus-menerus,” kata Hendra. (drx)