CIMAHI – Pemkot Cimahi melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cimahi tengah memproses status siaga bencana kekeringan. Status itu saat ini tengah dipelajari Wali Kota Cimahi, Ajay Muhammad Priatna.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Cimahi, Nanang menjelaskan, rencana status siaga kekeringan yang akan dikeluarkan Pemkot Cimahi ini dilatarbelakangi informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan hasil Rapat Koordinasi (Rakor) tingkat Provinsi Jawa Barat tentang kekeringan.
Informasi BMKG dan hasil Rakor itu ditindaklanjuti dengan Rakor di tingkat Kota Cimahi pekan lalu. Rapat itu diikuti sejumlah instansi terkait seperti DPKP, Pemadam Kebakaran Kota Cimahi, kecamatan hingga kelurahan.
”Kami sedang memproses nota dinas ke Pak Wali (Ajay) untuk mempelajarinya. Jadi masih menuju siaga kekeringan. Ini sebagai antisipasi saja, bukan darurat,” jelas Nanang saat ditemui di Kantor BPBD Kota Cimahi, Jalan Cihanjuang, Selasa (6/8).
Dia mengatakan, berdasarkan data dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Air Minum pada Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPKP) Kota Cimahi, hingga saat ini sudah ada 20 RW dari 11 kelurahan yang dilaporkan mengalami krisis air bersih akibat kemarau berkepanjangan.
”Kalau di Cimahi allhamdulilah ketersediaan air bersih masih cukup. Tapi distribusi bantuan air bersih sudah banyak juga. Mudah-mudahan kemaraunya gak panjang,” kata dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPKP) Kota Cimahi, Muhammad Nur Kuswandana menambahkan, data perluasan krisis air bersih akibat kemarau itu terlihat berdasarkan data permintaan air bersih yang masuk pada UPT Air DPKP Kota Cimahi.
”Karena krisi air bersih mungkin makin bertambah, kemungkinan tahun ini akan panjang. Kita siap-siap,” imbuh Nur.
Dikatakannya, daerah yang mengalami krisis air bersih itu kebanyakan bersumber dari artesis dan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Untuk mengantisipasi krisis air bersih selama musim kemarau, lanjut Nur, pihaknya sudah menyiapkan bantuan air bersih bagi seluruh warga Kota Cimahi.
”Sekarang mulai musim kemarau ini pasokan air kurang terutama yang dilayani PDAM, kita sudah mulai kekeringan sehingga mulai kita pasok,” katanya.