CIMAHI – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Cimahi belum memberikan kepastian perihal penetapan permanen trayek baru Citeureup-Cimindi. Pihaknya masih menunggu kepastian koordinasi antara para Ojek Pangkalan (Opang) dan pengusaha angkot dalam menetapkan trayek baru itu.
Kepala Dishub Kota Cimahi, Yanuar Taufik mengatakan, pihaknya akan mencarikan solusi terbaik perihal trayek angkot baru ini. Sebab, pihaknya ingin kebijakan yang dibuat itu memberikan dampak positif bagi kepentingan masyarakat.
”Belum bisa dipastikan. Kalau kita sih berharap trayek baru Citeureup-Cimindi bisa ditetapkan secepatnya” kata Yanuar, di Komplek Perkantoran Pemkot Cimahi, Senin (29/7).
Sebelumnya, Dishub Kota Cimahi telah melakukan uji coba trayek baru itu selama lima hari. Tepatnya 22 sampai 26 Juli 2019. Ada 15 angkutan umum (angkot) yang dilibatkan dalam uji coba tersebut.
”Hasil uji coba ini, kalau respon masyarakat sangat bagus meski sempat ada penolakan dari ojek pangkalan
Masyarakat minta difasilitasi sejak dulu. Saat uji coba, responnya memang bagus,” paparnya.
Selain itu, lanjut Yanuar, insfratuktur seperti akses jalan dan Penerangan Jalan Umum (PJU) menjadi catatan. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang perihal pelebaran dan pekerasan jalan. Khususnya di Jalan Permana sepanjang 500 meter.
”Sudah koordinasi ke Dinas PUPR seperti radius tikung, pengerasan, dan lainnya. Ini kan salah satu program unggulan Walikota-Wakil Wali Kota Cimahi untuk mengurangi kemacetan, mudah-mudahan anggarannya tersedia dan diperhatikan,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Angkutan pada Dishub Kota Cimahi, Ranto Sitanggang berharap, jika trayek angkot baru ini bisa ditetapkan. Sebab, selama ini masyarakat belum sepenuhnya terlayani angkutan umum jenis angkot.
”Berdasarkan aturan, memang tugas pemerintah daerah wajib menyediakan transfortasi publik. Kalau tidak menyediakan untuk masyarakat kami pasti disalahkan,” ujarnya.(mg5/ziz)