”Limbah plastik tersebut dicacah menjadi biji palstik, adapun plastik yang kami dapatkan dari sampah tetangga, milik warga, dan lain-lainnya, setelah dicacah plastik tersebut, kami jual ke perusahaan,” Kata Bagus.
Dari penjualan tersebut, mereka mengantongi Rp 40 ribu perhari, cukup menjadi income bagi home insdustry, menurut Vincent Jaherlich, tindakan tersebut dapat mengurangi sampah di Kota Bandung.
Ketua Program Studi Creativepreneur Dr Rudy Aryanto menjelaskan, apa yang dijalankan oleh mahasiswa BINUS akan menjadi potensi sumber ekonomi, sebab plastik tersebut akan dikembangkan menjadi benang pakain, serta sintesis, disitu terdapat nilai yang dikelola oleh perusahaan. (mg3/ziz)