BANDUNG – Balai Latihan Kerja Pekerja Migran Indonesia (BLK PMI) Disnakertrans Jabar membuka kerjasama dengan Bank BJB untuk pembiayaan tenaga kerja ke luar negeri. Program tersebut dicanangkan pada saat rapat koordinasi stakeholders di Bandung, Kamis (17/7).
Kepala BLK PMI Teguh Kasbudi mengungkapkan, setiap tahunnya lebih dari 50.000 tenaga kerja migran dari Jawa Barat diberangkatkan ke luar negeri. Terakhir, katanya, BLK PMI memberangkatkan 55.763 pekerja migran ke berbagai negara, di antaranya Jepang, Korea, dan Singapura.
“Setelah ada kerjasama, peserta pelatihan, wajib memiliki rekening BJB untuk kepentingan bantuan pembiayaan tersebut. Tak hanya itu, setiap pembayaran honor ataupun yang lainnya dilakukan secara noncash melalui rekening bank milik Pemprov Jabar tersebut,” ungkap Teguh.
Dia juga menjelaskan, para peserta sebelum di berangkatkan ke luar negeri harus mengikuti latihan terlebih dahulu. Setelah dilatih, katanya akan dipastikan bekerja ke luar negeri dan calon tenaga migran bisa mendapat bantuan pembiayaan dari Bank BJB, melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR) PMI.
“Setelah dilatih dan siap bekerja ke luar negeri, para calon pekerja migran akan mendapatkan bantuan pembiayaan untuk keberangkatan,” jelasnya.
Sementara itu, Grup Head Remitance Bank BJB Shinta Mustika Rina kepada wartawan mengatakan, pihaknya siap menyalurkan KUR PMI, namun secara teknis masih menunggu surat edaran Menteri Koordinator Perekonomian. “Kemungkinan kita akan melayani KUR PMI ini dalam tiga bulan ke depan,” kata Shinta.
Bank BJB kini sedang menyiapkan sistemnya, yang teritegrasi dengan data pekerja migran dan yang lainnya. Layanan pinjaman ini, katanya, diberikan sekali kepada pekerja migran dengan bunga 7 %. “Syaratnya yang bersangkutan harus memiliki job order. Sedangkan besaran platform-nya tergantung negara mana yang dituju,” kata Shinta.
Ia mencontohkan, untuk bekerja di Jepang diperkirakan memberikan pinjaman antara Rp 30-40 juta. Dana ini akan dikembalikan melalui potong gaji, bekerja sama Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3PMI).
Program ini digagas oleh Kadisnakertrans Jabar, M. Ade Afriandi, melalui berbagai pertemuan dengan BJB. Menurut Ade, layanan pinjaman ini dilatarbelakangi situasi kesulitan mayoritas calon pekerja migran Jawa Barat yang tidak memiliki dana untuk proses persiapan administrasi melakukan migrasi. Inilah yang menyebabkan rendahnya animo masyarakat Jabar berangkat ke luar negeri untuk bekerja.