CIMAHI – Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPKP) Kota Cimahi mengklaim, kondisi daerah irigasi yang dikelola Pemkot Cimahi masih cukup baik. Bahkan, dimusim kemarau ini masih bisa mengaliri sawah di Kota Cimahi.
”Kondisi baik sekitar 70 persen. Irigasi kalau kita lihat sumbernya dari sungai, debitnya memang berkurang, tapi karena masih cuku baik. Khususnya Leuwilayung,” ungkap Kepala Seksi Drainase pada DPKP Kota Cimahi, Sambas Subagja saat ditemui di Komplek Perkantoran Pemkot Cimahi, Jalan Demang Hardjakusumah, Senin (15/7).
Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahana Rakyat (Permen PUPR) Nomor 14 Tahun 2015 tentang Kriteria Penetapan dan Status Daerah Irigasi, ada lima daerah irigasi yang dikelola Pemkot Cimahi.
Yakni irigasi Leuwilayung yang mengairi 111 hektare sawah, irigasi Leuwiteureup yang mengairi 80 hektare, irigasi Jorolot yang mengairi 15 hektare irigasi kantin yang mengairi 15 hektare, dan irigasi Pasir Kumeli yang mengairi 5 hektare lahan sawah.
”Dalam Permen PU yang terakhir, Cimahi dinyatakan masih memiliki kewenangan terhadap lima daerah irigasi. Total mengaliri 226 hektare,” jelasnya.
Namun demikian, lanjutnya, dari lima daerah irigasi yang dikelola pihaknya, dua di antaranya sudah tidak berfungsi lagi sebab sudah dijadikan pemukiman warga.
”Dua irigasi itu ada di derah irigasi Kantin dan Pasir Kumeli,” ucapnya.
Dia mengaku, pihaknya sudah mengajukan revisi Surat Keputusan (SK) kepada pemerintah pusat agar dua daerah irigasi itu dihapuskan dari daftar yang dikelola Pemkot Cimahi.
”Kita minta irigasi Kantin dan Pasir Kumeli dihapuskan karena sudah tidak ada. Jadi, berbicara fakta keweangan Cimahi itu cuma tiga tadi,” bebernya.
Menurutnya, selain daerah irigasi tadi, sebetulnya ada irigasi lainnya yang mengalir ke area pertanian di Kota Cimahi. Di antaranya daerah irigasi Malang, daerah irigasi Bangkok, daerah irigasi Citopeng, daerah irigasi Lagadar dan daerah irigasi Cijanggel.
”Tapi itu dikelolanya bukan sama kita, tapi oleh Pemprov Jabar,” ujarnya.
Khusus daerah irigasi Cijanggel, berdasarkan pantauan kondisinya sudah sangat kering. Sama sekali sudah tidak ada aliran air sejak dari hulu. Selain dampak kemararau, banyaknya pipa-pipa milik sejumlah pihak juga seditiknya memperngaruhi debit aliran air dari Sungai Cijanggel yang terdapat di Cisarua, Bandung Barat.