UPTD IPOK Berikan Layanan Desain Kemasan Gratis

BANDUNG – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Barat melalui Unit Pelaksana Teknis Daerah Industri Pangan, Olahan dan Kemasan (UPTD IPOK) kembali memberikan layanan desain gratis bagi pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM). Pelayanan diberikan terutama komoditi pangan dan olahan pangan.

Kepala UPTD IPOK, Ellyn Setyairianti mengatakan, pada 2019 sebanyak 250 pelaku IKM dapat terfasilitasi kegiatan layanan desain kemasan tersebut. Bahkan, pihaknya memberikan layanan desain secara langsung di Desa Kersaratu Kecamatan Sedamulih Kabupaten Pangandaran, Kamis (4/7).

Dia mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan 10 kali dengan peserta sebanyak 25 orang. Hingga saat ini telah terlaksana sebanyak 5 (lima) kegiatan yang dilaksanakan di Satpel Pengembangan Industri Rotan Cirebon, Perkulitan Garut, Kerajinan Tasikmalaya dan Perkayuan Sumedang.

Berbeda dengan biasanya, untuk Juli ini Layanan Desain Kemasan dilaksanakan diluar Satpel Sesuai dengan komitmen unsur pemerintahan sebagai pembina sekaligus pelayan masyarakat.

’’Kita gelar di Desa Kersaratu Kab Pangandaran. Sebanyak 25 pelaku usaha industri pangan sangat antusias mengikuti kegiatan yang diberikan mulai dari pemberian materi hingga pelatihan bentuk-bentuk kemasan sederhana,” katanya.

Pada akhir kegiatan para peserta mendapatkan desain kemasan dalam bentuk aplikasi correl di compact disk yang harus dicetakkan ke percetakan setempat.

Harapannya, dengan layanan tersebut kemasan produk mereka mampu berdaya saing. Selain itu UPTD IPOK juga memfasilitasi pelaku IKM untuk mencetak kemasan.

Menurutnya, sampai saat ini telah terfasilitasi sebanyak 670 pelaku usaha industri dan untuk 2019 dialokasikan sebanyak 80 pelaku usaha yang terdiri dari pelaku usaha dengan komoditi makanan berbasis beras dan ketan, kacang, kentang, pisang, singkong, talas, susu dan produk fashion.

Ellyn menjelaskan, kemasan seringkali disebut sebagai “the silent sales-man/girl” karena mewakili ketidakhadiran pelayan dalam menunjukkan kualitas produk. Untuk itu, kemasan harus mampu menyampaikan pesan lewat komunikasi informatif, seperti halnya komunikasi antara penjual dengan pembeli.

“Para pakar pemasaran menyebut desain kemasan sebagai pesona produk (the product charm), sebab kemasan memang berada di tingkat akhir suatu proses alur produksi yang tidak saja untuk memikat mata (eye-cathing) tetapi juga untuk memikat pemakaian (usage attractiveness),” jelasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan