BANDUNG – Wali Kota Bandung Oded M. Danial meresmikan Kelurahan Balonggede, Kecamatan Regol, RW 004 dan RW 005 sebagai Kampung Toleransi. Kampung ini dilatarbelakangi nilai-nilai heterogen: perbedaan agama dan budaya.
”Kampung Toleransi ini bagian dari upaya kami dalam rangka membangun Kota Bandung yang menjunjung tinggi sikap toleransi terhadap kerukunan bergama. Hararapannya, pembangunan infrastruktur juga terbawa,” jelas Oded di Jalan Sasak Gantung, nomor 11, Selasa (9/7/2019).
”Kami di Kota Bandung terus meningkatkan toleransi beragama, mendorong kondusivitas aman dan nyaman,” ucapnya.
Dia juga menekankan kepada kepada aparat kewilayahan jika salah satu program strategis pemerintah ialah menjalin silaturahmi. ”Diharapkan, jangan sampai ada pihak manapun yang mengganggu toleransi Kota Bandung. Maka prinsipnya harus ber-ukhuwah basyariyah ini yang harus dijunjung, dengan taat aturan baik aturan perundang-undangan,” pungkasnya.
Ketua Sosial Keagamaan Yayasan Assalam Kota Bandung, H. Lukman Hakim menjelaskan, keberlangsungan budaya di Kelurahan Balonggede ini sudah berlangsung sangat lama, dan juga terdapat agama Islam, Hindu,Budha, Kristen, dan Konghucu.
”Di Kelurahan ini tempat ibadahnya saling berdampingan, baik itu masjid, vihara, dan gereja,” terangnya.
Tidak hanya itu, warga yang teradministrasi di Kelurahan Balonggede memiliki sikap sosial yang tinggi. ”Dulu pernah kami membangun masjid dan mereka membantu untuk pembangunan masjid tersebut, ada yang menyediakan makanan ada juga membantu mendirikan masjid tersebut,” jelasnya.
Kelurahan Balonggede merupakan sebagai kelurahan toleransi ke empat, setelah Jamika, Paledang, Ciparay. Pemkot akan terus mencari Kelurahan koleransi lainnya. ”Meskipun itu tidak mudah,” kata Oded. (mg3)