CIMAHI – Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Cimahi menyebutkan, tingkat keberhasilan melepaskan pengaruh narkotika melalui program rehabilitasi bagi pengguna hanya sekitar 60 persen.
Kepala Seksi Rehabilitasi BNNK Cimahi, Samsul Anwar mengatakan, rehabilitasi kepada pengguna narkoba tidak bisa menjamin mereka akan sembuh secara total, namun sebenarnya keinginan yang kuat dari para pelakulah yang paling berpengaruh terhadap kesembuhan mereka.
”Rehabilitasi keberhasilannya hanya sekitar 60 persen saja. Keinginan yang kuat berhenti itu yang membuat berhasil,” kata Samsul melalui sambungan telepon, Minggu (7/7).
Menurutnya, dari rekapitulasi data sasaran rehabilitasi BNNK Cimahi, hingga akhir tahun lalu ada sebanyak184 pengguna narkotika yang menjalani program rehabilitasi. Tujuannya, melepaskan ketergantungan dari narkoba.
”87 itu sudah selesai rehab, 97 itu belum,” terang Samsul.
Dia mengungkapkan, selama tahun 2018 lalu, BNNK sendiri telah merehab 54 orang pengguna secara gratis. Rinciannya 21,5 persen dari kalangan pelajar, 29,5 dari kalangan wiraswasta, 37 persen dari swasta, 1,9 persen Ibu Rumah Tangga (IRT) dan tidak bekerja 3,7 persen.
”Tahun sekarang baru 20 orang. Delapan diantaranya masih berstatus pelajar,” ungkap dia.
Dia menjelaskan, program rehabilitasi terhadap anak pelajar lebih besar tingkat keberhasilannya dibandingkan pekerja baik wiraswasta maupun swasta. Untuk tahun ini saja, kata dia, delapan orang pelajar yang direhab itu sudah terbilang berhasil.
Untuk itu, saat ini pihak sekolah mulai meningkat kesadarannya agar mendorong pelajar yang menggunakan obat-obatan direhabilitasi di BNN Kota Cimahi.
”Kalau yang bekerja itu sudah kecanduan. Pakai lagi, tapi memang berkura pemakaiannya,” jelasnya.
Saat ini, lanjutnya, para pecandu narkotika termasuk pelajar mayoritas menggunakan obat-obatan terlarang yang mudah diakses. Perihal penyebab penggunaan obat terlarang, kata Samsul, kalau untuk pelajar kebanyakan dikarenakan faktor lingkungan.
”Tidak tepat dalam pergaulan memilih teman, gaya hidup hingga tekanan yang membuat pelajar menjadikan narkotika sebagai pelariannya. Kalau pekerja biasanya pakai obat itu udah kaya doping. Tapi ada juga yang hanya senang-senang,” terangnya.
Untuk tahun ini, lanjut Samsul, pihaknya menargetkan 50 orang bisa direhabilitasi. Sebab, anggaran rehab BNNK sudah ditentukan dari pusat, sehingga untuk target tidak bisa melebihi dari anggaran yang sudah ditentukan.