SOREANG – Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung terus berupaya menyosialisasikan upaya pencegahan stunting kepada orang tua agar anak tumbuh sesuai dengan usianya.
Kasi Gizi Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung, Kamal Nurdin, SKM., MSi menuturkan, terjadi penurunan angka stunting 0.36 persen dari 2017 hingga 2018.
”Tahun ini masih dalam pendataan, karena pengukuran tinggi badan dihitung satu tahun sekali. Agustus mendatang 62 puskesmas akan melakukan pengukuran tinggi badan sehingga data tahun ini baru bisa direkap Oktober mendatang,” ungkap Kamal di Kantor Dinkes Kabupaten Bandung, Senin (1/7).
Kamal menuturkan, pada 2017 terdapat 3.020 anak yang memiliki tinggi badan sangat pendek. Kemudian, 19.264 memiliki tinggi badan pendek, lalu 242.679 tinggi badan normal, dan 4.452 anak tinggi badan lebih tinggi.
”Tahun 2017 terdapat 91,73 persen akumulasi berbadan tinggi normal dan tinggi,” tuturnya.
Kamal menambahkan, angka tersebut naik pada 2018 dengan jumlah 3.678 tinggi badan sangat pendek. Kemudian, 17.453 tinggi badan pendek, lalu 239.628 tinggi badan normal, dan 6.170 tinggi badan tinggi.
”Pada 2018, terdapat 92,09 persen akumulasi tinggi badan normal dan tinggi,” jelasnya.
Dia menegaskan, Dinkes Kabupaten Bandung terus berupaya dalam menekan angka stunting untuk sosialisasi para orang tua memberikan asupan gizi yang sehat.
”Kami berharap setiap tahunnya angka stunting di Kabupaten Bandung menurun. Sehingga anak tumbuh kembang sesuai dengan usianya dengan cara memperhatikan gizi yang diberikan,” tandasnya. (mg1/rie)