Disinggung soal sinya adanya langkah rekonsiliasi atau pertemuan antara Joko Widodo dengan Prabowo, Riza memastikan hingga kemarin belum ada utusan dari kubu Jokowi-Ma’ruf untuk membicarakan masalah rekonsiliasi.
“Untuk itu saya belum tahu. Sampai hari ini (kemarin, red) belum ada utusan dari pemerintah terkait masalah rekonsiliasi. Berbagai kesempatan, kami sudah sampaikan, soal rekonsiliasi ini yakinlah pada saatnya nanti kita akan putuskan yang terbaik,” kata Riza Patria di Kompleks Parlemen, Jakarta.
Dia juga membantah Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan bertemu calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto pada hari kedua Idul Fitri 1440 H. Menurut dia, beri kesempatan kepada BPN Prabowo-Sandi dan TKN Jokowi-Ma’ruf serta partai politik koalisi untuk menyelesaikan mekanisme konstitusional melalui MK.
“Mungkin setelah selesai MK ya, kami akan berunding setelah melihat hasilnya, insya Allah kalau Prabowo-Sandi yang dimenangkan tentu kita akan rapat internal koalisi dan kita akan memutuskan berkoalisi dengan partai-partai lainnya, siapa nanti akan berkoalisi dengan Prabowo-Sandi,” ujarnya.
Riza mengatakan kalau ada kesepakatan koalisi, tentu ada berbagai macam bentuknya karena bisa saja ada kesepakatan pada posisi-posisi tertentu, apakah di pemerintahan atau di parlemen.
Sejauh ini, lanjut dia, belum ada tawaran-tawaran koalisi karena selama ini beredar di media massa dan apabila Prabowo-Sandi menang, pihaknya akan memberikan kesempatan pada partai-partai pemerintah yang mendukung Jokowi-Ma’ruf untuk bergabung. “Sampai hari ini kami belum memutuskan apakah partai Gerindra akan oposisi atau koalisi belum diputuskan. Nanti akan diputuskan setelah hasil MK, kita hormati dulu hasil MK,” katanya.
Terpisah, Pengamat Hukum Universitas Lampung Yusdiyanto Alam berpendapat, konflik yang terjadi di jajaran elit politik mulai mereda jelang putusan MK pada Kamis (27/6). “Nah kalau elit sudah mulai mereda, tetapi saya melihat di kalangan bawah masih ada residunya. Artinya masih ada sisa-sisa konflik sebelumnya,” ujarnya, kemarin.
Untuk mengantisipasi konflik kecil agar tidak menjadi besar maka para elit politik harus segera bertemu untuk rekonsiliasi. “Mesti ada rancangan para elit politik agar bertemu. Boleh partai politik maupun tokohnya antara pihak Jokowi dengan Prabowo,” katanya.