Sebetulnya masih kurang sosialisasi. Sebab, tidak sedikit masyarakat mengeluhkan sistem zonasi dan antrean calon peserta didik baru banyak ditemui disekolah favorit.
’’Dewan merasa kecewa dan terkejut dengan PPDB tahun ini. Kami menilai harus ada tanggung jawab besar karena ternyata PPDB kali ini gagal dalam hal konsep dan sosialisasi,’’ kata Abdul Hadi.
Dia menuturkan, sebetulnya, konsep PPDB secara nasional adalah proses penghilangan titel sekolah favorit dalam rangka distribusi pendidikan merata. Semua sekolah haruslah berkualitas dan dapat dimasuki peserta didik baru yang tinggal paling dekat sekolah. Namun pada kenyataannya tetap saja ada antrean panjang.
’’Sejumlah warga di Depok, Bandung, dan Garut dilaporkan masih mengeluhkan sistem zonasi padahal seharusnya pemerintah sudah menyosialisasikannya sejak lama. Dalam prosesnya, Permendikbud 51 Tahun 2018 tentang PPDB sangat lama disosialisasikan. kenyataannya pada Senin pagi, antrean membeludak kebanyakan hanya di sekolah favorit. Artinya infonya tidak sampai,” katanya.
Hal ini terlihat dari kondisi masyarakat Bandung kebanyakan mengantre di SMAN 3, SMAN 8, dan SMAN 5 di hari pertama.
Sementara itu Ketua Pelaksana PPDB Jabar 2019, Iwa Karniwa mengaku, kesiapan IT ini dinyatakan aman dan tidak ada masalah setelah melakukan beberapa proses ujicoba.
“Saya sudah mendapatkan informasi yang jelas baik itu dari sisi untuk data di server khusus juga menyangkut sistem operasional prosedur sudah dipersiapkan, termasuk juga sudah dilakukan tes untuk 1 juta pendaftar,” ujar Iwa.
Iwa mengatakan, sebanyak 903 SMA dan SMK Negeri di Jabar sudah melakukan pengecekan jaringan guna memastikan agar tidak terjadi kendala. pihaknya fokus menitikberatkan pada sistem IT agar pelaksanaan PPDB 2019 di Jabar tanpa hambatan.
Disinggung jika terjadi server down yang berdampak website tidak dapat diakses, Iwa menegaskan, langkah antisipasi telah dikaji LPM ITB. Ditegaskannya LPM ITB menjalin kerjasama dengan Indosat sebagai provider yang akan memback-up data calon siswa baru tersebut.
Sementara itu, Ketua Harian PPDB Jabar 2019 sekaligus Kabid SMA Jabar, Yesa Sarwedi Hamiseno mengatakan, secara teknis proses awal pada PPDB 2019 ini menggunakan jaringan private atau intranet.