NGAMPRAH– Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bandung Barat akan melakukan monitoring pada saat libur lebaran di lokasi objek wisata di kawasan Lembang. Hal itu dilakukan untuk memberikan kenyamanan dan rasa aman seiring dengan lonjakan pengunjung yang diprediksi bakal jauh meningkat dibandingkan tahun lalu. Demikian diungkapkan Kasi Pembinaan Industri Pariwisata pada Disparbud Kabupaten Bandung Barat, Agus Nurul di Ngamprah, kemarin.
Menurutnya, monitoring selama libur lebaran di lokasi wisata sangat penting lantaran pengunjung dari berbagai daerah akan datang ke lokasi wisata di Lembang dan beberapa lokasi lainnya. “Biasanya lonjakan pengunjung ke tempat wisata terjadi pada H+2 lebaran. Diprediksi tingkat kunjungan naik hingga 10 persen dibandingkan tahun sebelumnya,” ungkapnya.
Agus menyebutkan, berdasarkan data dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan jumlah angka kunjungan wisatawan ke Bandung Barat, mencapai 5.847.932 kunjungan pada tahun 2018. Angka itu berdasarkan pendataan dari Disparbud ke-56 objek wisata. Kunjungan tersebut terdiri dari 5.814.070 kunjungan wisatawan lokal dan 33.860 kunjungan wisatawan mancanegara (wisman).
“Kami optimis tahun 2019 ini tingkat kunjungan akan semakin meningkat seiring dengan banyaknya potensi wisata baru tak hanya di wilayah utara namun juga di wilayah selatan seperti Cililin, Gununghalu hingga Rongga. Termasuk adanya perbaikan infrastruktur ke lokasi wisata akan memberikan dampak positif untuk menarik minat pengunjung. Sehingga tidak terfokus di wisata swasta saja melainkan juga ramai ke lokasi wisata milik pemerintah,” katanya.
Sementara itu, Humas Farm House Susu Lembang, Intania Setiawati menyebutkan bahwa saat ini pihaknya terus melakukan perbaikan fasilitas untuk persiapan sarana prasarana pada libur lebaran nanti. “Selama Ramadan kunjungan turun hingga 50 persen. Makanya kita manfaatkan untuk melakukan perbaikan fasilitas agar memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengunjung,” katanya.
Dia menuturkan, objek wisatanya menawarkan sejumlah spot swafoto dengan latar belakang bernuansa Eropa yang Instagramable. Namun, unsur lokal, seperti stan produk usaha kecil dan menengah di Lembang juga menghiasi objek wisata di Desa Gudangkahuripan tersebut. (drx)