NGAMPRAH– Antrean panjang harus dirasakan oleh para sopir dan kenek truk sampah yang akan membuang sampah ke TPA Sarimukti di Desa Sarimukti Kecamatan Cipatat. Hal itu dikarenakan landasan (di bawah area) TPA Sarimukti bermalasah yang diduga karena licin akibat air hujan. “Informasi dari petugas kami karena persoalan landasan di TPA yang bermasalah sehingga kendaraan harus antre sampai tiga kilometer sampai pintu masuk,” kata Kepala UPT Kebersihan pada Dinas Lingkungan Hidup KBB, Rudi Kuntadi kepada Jabar Ekspres, Jumat (17/5/2019).
Rudi mengungkapkan, biasanya jika dalam posisi normal setiap pukul 13.00 petugas mampu melakukan perjalanan hingga 3 rit pengiriman sampah ke TPA Sarimukti. Namun, sampai saat ini, 1 rit pun belum juga selesai lantaran kendaraan masih mengantre di lokasi. “Satu rit pun belum juga selesai. Informasinya dari pihak provinsi sudah ke lokasi untuk menyelesaikan masalah ini. Mudah-mudahan cepat normal lagi,” katanya.
Akibat persoalan tersebut, kata dia, kerugian yang paling dirasakan yakni pada pelayanan kepada masyarakat baik pelanggan maupun pengangkutan sampah liar yang ada di lapangan. “Kami memiliki truk sampah sampai 20 unit yang bolak-balik mengirim sampah ke TPA Sarimukti. Tapi, karena sedang bermasalah jadi pelayanan di masyarakat menjadi tidak tepat waktu karena kan harus nunggu bak sampah (truk sampah),” katanya seraya menyebutkan APSL (armada pengakut sampah liar) seperti motor roda tiga Kaisar saat ini masih melakukan pelayanan di tengah masyarakat.
Rudi menyebutkan, dengan luas Bandung Barat yang memiliki 16 kecamatan dan 165 desa mampu menghasilkan sampai hingga 700 ton/hari. Namun dengan keterbatasan armada dan petugas di lapangan maka sampai saat ini mampu melayani pengangkutan dari 145 ton hingga 150 ton/hari. “Dengan jumlah warga Bandung Barat yang mencapai 1,7 juta jiwa kami hanya mampu melayani hingga 150 ton saja setiap harinya,” katanya.
Khusus petugas sopir dan kenek truk sampah yang dimiliki UPT Kebersihan, sebut dia, mencapai 120 orang. Mereka bekerja melayani masyarakat untuk melakukan pembuangan ke TPA Sarimukti. “Jumlah itu (120 orang) untuk sopir dan kenek truk saja. Belum karyawan di kantor dan petugas APSL di lapangan. Kami berkomitmen untuk terus memaksimalkan pelayanan kepada seluruh masyarakat Bandung Barat,” pungkasnya. (drx)