JAKARTA – Manchester City akhirnya sah menjadi juara Premier League 2018–2019. Dalam matchweek pemungkas Minggu (12/5) malam, The Citizens menang 4-1 atas tuan rumah Brighton & Hove Albion.
Tiga poin dari Stadion Falmer memastikan City finis dengan keunggulan satu angka (98-97) atas Liverpool sekalipun menang 2-0 atas Wolverhampton Wanderers di Anfield.
Itu adalah gelar keenam City di kompetisi teratas Inggris sekaligus juara back-to-back. City menyamai apa yang dilakukan tetangga mereka, Manchester United, satu dekade silam. United bersama pelatih legendaris Sir Alex Ferguson meraih juara beruntun pada musim 2007–2008 dan 2008–2009.
Pelatih City Pep Guardiola pun menyamai capaian Sir Alex di United serta Jose Mourinho di Chelsea (2004–2005 dan 2005–2006). Yakni, sebagai pelatih yang mampu mempertahankan gelar.
Seiring memenangi Premier League, City berarti sudah meraih tiga gelar domestik. Dua sebelumnya adalah Community Shield dan Piala Liga (EFL Cup atau Carabao Cup). Jika mampu menjuarai Piala FA pada final Minggu dini hari WIB (19/5) versus Watford di Stadion Wembley, City bakal menorehkan sejarah.
Yakni, tim pertama yang menyapu bersih semua ajang di Inggris dalam semusim. Sebagai catatan, pada musim 2008–2009, United nyaris memborong semua gelar, kecuali Piala FA (yang dimenangi Chelsea).
’’Lihat saja seberapa mampu kami melakukannya (menyapu bersih empat ajang domestik, Red) pekan depan,’’ ucap Vincent Kompany, kapten City, di laman resmi klub.
Di Stadion Falmer, City sempat dikejutkan oleh gol penyerang Brighton Glenn Murray pada menit ke-27 memanfaatkan sepak pojok. Gol yang memupus ambisi kiper City Ederson Moraes sebagai kiper dengan clean sheet terbanyak. Status itu menjadi milik kiper Liverpool Alisson Becker dengan 21 kali clean sheet.
Namun, gol Murray hanya bertahan sebentar. Berselang 83 detik, bomber City Sergio Aguero menyeimbangkan kedudukan. City kemudian menambah gol demi gol melalui Aymeric Laporte (38’), Riyad Mahrez (63’), dan Ilkay Guendogan (72’).
Di klasemen akhir, City mengoleksi 98 poin hasil 32 kali menang, dua kali imbang dan empat kali kalah. Sedangkan Liverpool 97 poin hasil dari 30 kali menang, tujuh kali imbang dan hanya sekali kalah.