NGAMPRAH–Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna menjamin tak ada transaksional atau jual beli jabatan dalam proses rotasi dan mutasi pejabat di lingkungan Pemkab Bandung Barat yang akan digelar dalam waktu dekat. Sebab, menurutnya rotasi mutasi dan promosi jabatan merupakan hal biasa yang terjadi di setiap penyelenggaraan pemerintahan.
“Rotasi mutasi itu bukan hal yang luar biasa. Biasa saja, jangan ada main jangan ada transaksi jual beli jabatan, harus clear karena saya tidak menugaskan siapa pun,” ujar Umbara di Ngamprah, kemarin.
Dia pun mengaku sering mendengar isu adanya jual beli jabatan, namun hal itu belum bisa dipastikan kebenarannya. “Sedikit-sedikit memang ada tapi kan itu belum jelas,” terangnya.
Untuk mengantisipasinya, dirinya selalu menanyakan langsung kepada para pejabat. Hal ini untuk memastikan kebenaran isu tersebut.
Pasalnya, jika dibiarkan isu itu beredar, namanya sering dimanfaatkan oleh oknum-oknum tertentu. “Kalau saya tidak terus ngomong, biasanya nama bupati selalu dijual, katanya ini untuk bupati itu untuk bupati. Ini antisipasi saja, mending kalau saya yang menanyakannya langsung, saya jadi tahu, dan jika benar bisa langsung ngasih ke saya, tapi itu tidak akan saya terima dan tidak mau menerima. Jadi kalau saya ngomong langsung, gak usah dan memang saya tidak mau nerima,” ungkapnya.
Umbara pun mengingatkan para ASN untuk meningkatkan kinerjanya dengan baik, dari pada memikirkan rotasi mutasi jabatan. “Lebih baik kerja saja yang benar, kalau kerja sudah benar nanti akan terlihat kemajuan di Bandung Barat,” ujarnya.
Adapun mengenai agenda rotasi mutasi dan promosi jabatan tersebut, akan dilakukan secara bertahap. Pelantikan sudah bisa dimulai di pekan depan. “Kalau ada pejabat yang sudah ikut assessment, sedikit-sedikit minggu depan sudah bisa dimulai pelantikan. Tergantung yang ikut assessment, bisa 10 orang atau 15 orang bisa langsung dilantik,” pungkasnya. (drx)