JAKARTA– Kejutan AFC Ajax (Ajax Amsterdam) di Liga Champions 2018-2019 terus berlanjut. Tim asuhan Erik ten Hag meraih kemenangan 1-0 di kandang Tottenham Hotspur pada leg pertama semifinal, Rabu (1/5) dini hari WIB. Kemenangan di kandang lawan membuat Ajax mencium aroma final.
Hasil maksimal itu menjadi modal positif pada leg kedua di Johan Cruyff Arena. Bisa dikatakan, satu kaki Ajax telah menginjakkan kaki di final.
Menang di kandang lawan seolah menjadi tren Ajax di babak knock out Liga Champions musim ini. Seperti diketahui, sebelumnya Dusan Tadic cs menang 4-1 di markas Real Madrid pada babak 16 besar. Kemudian menang 2-1 di kandang Juventus pada perempat final, dan kini menang 1-0 di markas Tottenham pada babak semifinal.
Ten Hag selaku juru racik Ajax pantas berterima kasih kepada Donny van de Beek, pencetak gol tunggal ke gawang Tottenham. Dia membobol gawang Hugo Lloris pada menit 15 usai mendapat sodoran bola dari Hakim Ziyech. Van de Beek lolos dari perangkap offside dan dengan mudah menaklukkan Lloris.
Dari statistik pertandingan yang dikeluarkan UEFA, Ajax cukup dominan. Itu terlihat dari penguasaan bola yang mencapai 51%. Sementara Tottenham hanya 49%. Meski begitu, Tottenham lebih agresif, terutama di babak kedua. Total, mereka melepaskan 8 tembakan. Sementara, Ajax hanya 5 tembakan.
Hanya saja, efektivitas menjadi milik Ajax. Dari 5 tembakan, 2 di antaranya on target dan 1 menjadi gol. Sementara, dari 8 tembakan yang dilepaskan Tottenham, hanya 1 yang on target.
Ajax bahkan nyaris pulang dengan kemenangan 2-0. Pada babak kedua, melalui serangan balik cepat, sontekan kaki kiri David Neres masih membentur tiang gawang. Padahal, Lloris sudah mati langkah dan hanya melihat pergerakan bola. Beruntung, bola yang bergulir masih dihalangi tiang gawang dan Tottenham selamat dari kebobolan yang kedua dari Ajax.
Memang masih ada satu leg lagi. Namun, Ajax dihadapkan pada sejarah apik di pentas Liga Champions. Dalam sejarah di era Liga Champions, dari 17 tim yang kalah di kandang pada leg pertama semifinal, hanya satu yang bisa melaju ke final. Menariknya, itu dilakukan oleh Ajax pada 1995-1996. Artinya, peluang Tottenham untuk bisa melaju ke final andai berdasar sejarah memang kecil. Namun, di sepak bola segalanya bisa terjadi. Leg kedua patut dinanti untuk memastikan siapa yang berhak ke final.