Kepala Daerah Diminta Sigap Soal Posko Darurat

NGAMPRAH– Para pe­mangku kepentingan di dae­rah yang berada di jalur sesar Lembang diminta un­tuk bersinergi dalam mela­kukan penanganan bencana secara cepat dan tepat. Hal ini di antaranya dengan mer­encanakan kesiapan posko penanganan darurat (PDB) bencana sebagai pusat ko­ordinasi setiap instansi.

Pelaksana Harian Direktur Kesiapsiagaan Badan Na­sional Penanggulangan Ben­cana (BNPB) Bambang Su­ryaputra mengungkapkan, Posko PDB dibutuhkan agar penanganan bencana bisa dilakukan secara terkoordi­nasi dengan cepat, efektif, dan efisien. Dengan de­mikian, setiap pemangku kepentingan bekerja di bawah satu komando dalam mela­kukan penanganan bencana.

“Posko PDB ini harus di­rencanakan, lokasinya di mana, siapa komandannya, struktur organisasinya ba­gaimana dan tugas mereka apa saja. Jadi, saat terjadi bencana, posko ini sudah siap dan semua petugas di dalamnya bisa langsung ber­gerak,” katanya di sela Gladi Ruang/Table Top Exercise (TTX) Gempa Bumi Sesar Lembang di Hotel Novena, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (23/4/2019).

Menurut Bambang, ke­pala daerah sebagai penang­gung jawab koordinasi penanganan darurat ben­cana berwenang menentukan koordinator Posko PDB yang dikuatkan dengan surat ke­putusan bupati/wali kota. Lalu, koordinator memben­tuk susunan organisasi yang bertugas melakukan peren­canaan, operasional, logistik, hingga penanganan pasca­bencana.

Dia mengungkapkan, ke­siapan penanganan darurat bencana ini dibutuhkan mengingat ancaman sesar Lembang yang memicu gempa bumi sudah dikaji secara ilmiah. Dengan de­mikian, upaya mitigasi ben­cana harus dilakukan jauh hari sebelum bencana ter­jadi.

“Kesiapan ini justru harus dilakukan sebelum terjadi bencana, sehingga saat ter­jadi bencana, kita tahu apa yang harus dilakukan dan sebisa mungkin meminimal­kan resiko bencana,” katanya.

Terkait dengan sesar Lembang, lanjut Bambang, pemerintah daerah di Ka­bupaten Bandung Barat dan Kota Cimahi serta Pemprov Jabar harus membenahi tata ruang wilayah agar tidak terjadi lagi pembangunan massif di jalur sesar. Selain itu, sosialisasi terhadap ma­syarakat yang berada di jalur sesar harus terus ditingkat­kan untuk meningkatkan kewaspadaan mereka ter­hadap potensi bencana.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan