NGAMPRAH– Untuk pemulihan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) dibutuhkan perhatian keluarga. Sebab tanpa perhatian mereka, penderita ODGJ hanya akan mengalami ketergantungan terhadap obat-obatan dan sulit disembuhkan.
“Peran kelaurga menjadi nomor satu sehingga ODGJ ini bisa kembali sehat. Banyak yang sudah mulai pulih dan dipulangkan dari rumah sakit jiwa, tapi ternyata kembali kambuh. Akibatnya, mereka terus bergantung pada obat,” kata Kepala Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial pada Dinas Sosial Kabupaten Bandung Barat Sumarman, Kamis (4/4/2019).
Menurut Sumarman, peran keluarga sangat penting, sebab ODGJ tidak bisa terus menerus dirawat di rumah sakit jiwa. Selain itu, rehabilitasi di Dinas Sosial juga mengalami keterbatasan.
Saat ini, jumlah ODGJ yang tercatat di Dinas Sosial KBB yaitu 974 orang. Mereka diketahui berdasarkan laporan dari petugas sosial masyarakat di desa ataupun tenaga kerja sosial kecamatan.
“Berdasarkan laporan ini, kami lakukan penjemputan ODGJ untuk kemudian dirawat di RSJ Provinsi Jabar, Cisarua. Sementara rehabilitasinya, di Dinsos,” katanya seraya menambahkan, ODGJ akan kembali dipulangkan ketika dinilai sudah pulih.
Dia menambahkan, ODGJ merupakan salah satu penyandang masalah kesejahteraan sosial yang ditangani Dinsos. Selain itu, Dinsos juga menangani PMKS lainnya, seperti penderita tunadaksa, tunanetra, tunagrahita, tunawicara, dan ekspsikotik. Totalnya sepanjang 2018 ada 1.175 orang.
Sementara itu, Doding Komarudin, pegiat sosial dari Desa Mukapayung, Kecamatan Cililin mengungkapkan, dibutuhkan sosialisasi yang berkelanjutan terhadap pihak keluarga agar tidak mengabaikan anggota keluarganya yang menderita gangguan jiwa. “Selama ini kan banyak keluarga yang acuh tak acuh meskipun tidak semuanya. Dengan memberikan pemahaman kepada keluarga, diharapkan ODGJ bisa kembali sembuh,” ujarnya.
Dia menuturkan, ODGJ tersebar di berbagai daerah, termasuk di kecamatannya. Beberapa waktu lalu, pihaknya juga mengirimkan dua ODGJ ke RSJ Provinsi Jawa Barat di Kecamatan Cisarua untuk mendapatkan perawatan.
Menurut Doding, ODGJ selama ini dipandang sebelah mata karena penyakit mental yang dideritanya. Namun, dengan perawatan rutin dan perhatian keluarga, mereka berpotensi untuk sembuh kembali. “Dan, perawatan yang paling baik itu memang di rumah dan dilakukan oleh keluarga,” katanya.