Menurutnya, selama ini yang ia tahu KPU Kota Cimahi terlalu mengandalkan media sosial (medsos), bukan turun ke lapangan. Padahal, lanjutnya, belum tentu semua masyarakat itu melek informasi lewat medsos.
”Medsos itu paling buat generasi milenial. Kalau orangtua mana tau medsos apalagi yang tinggalnya di pelosok,” ujarnya.
Hal senada dikatakan caleg dari Partai Demokrat, Edi Kanedi. Ia mengaku belum merasakan dampak dari sosialisasi yang dilakukan KPU Kota Cimahi. Menurutnya, KPU terlalu mengandalkan relawan demokrasi yang hanya menyentuh kelompok atau komunitas tertentu.
”Sosialisainya ini belum menyeluruh. Dampaknya sampai sekarang belum kerasa,” singkat Edi.
Sementara itu, Ketua KPU Kota Cimahi, Mochamad Irman hanya mengatakan, pihaknya bakal melakukan sosialisasi lagi untuk memastikan pemilih tidak bingung dalam pemungutan surat suara nanti. ”Kita akan sosialisasi lagi. Masih ada waktu,” ucapnya.(ziz)