Kolaborasi Pelaku Usaha Harus Terjalin

BANDUNG – Untuk mendukung dunia usaha agar berkembang dan memiliki daya saing, Jaringan Pengusaha Nasional (Japnas) Jawa Barat akan mengajak seluruh anggotanya untuk mengikuti Bussinees Matching.

Ketua Japnas Jabar Iwan Gunawan mengatakan, metode ini perlu dilakukan, agar seluruh anggota Japnas yang ada di Jawa Barat saling mendukung dan terkoneksi.

’’Jadi kami berkomitment untuk melanjutkan program business matching. Bahkan rencananya program business matching akan digelar minimal 4 kali dalam setahun,”kata Iwan kepada wartawan Rabu. (27/3).

Dia menuturkan, bussinees matching sudah jadi program prioritas Japnas. Sebab, sebagai organisasi dunia usaha, pihaknya berupaya membantu anggota untuk melakukan keterkaitan usaha baik dihulu hilir maupun ditengah.

Selain itu, cara tersebut meruopakan bagian dari trend bisnis kedepan. Sehingga, pelaku usaha harus dapat berkolaborasi dengan pengusaha lainnya.

’’Kolaborasi ini dalam rangka bagaimana menyikapi supaya kita bisa memiliki daya saing,” Kata Iwan disela acara business matching 2019 kolaborasi Japnas Jabar dengan DPMPTSP Provinsi Jawa Barat di hotel Asrilia Bandung, Rabu (27/3).

Dia mencontohkan, pengusaha di hulu di bidang tekstileharus berkolaborasi pelaku usaha garmen. Kemudian, pelaku garmen dapat disinergikan dengan pengusaha yang bermain digital marketing untuk pemasarannya.

Sementara itu Eka Hendrawan Sastrawidjaya, Kepala Bidang Pengembangan dan Promosi DPMPTSP Jawa Barat mengatakan, pemerintah provinsi jawa barat sangat berkomitment dalam mensinergikan pengembangan potensi para pelaku usaha Jawa Barat.

” Pemprov Jabar siap bekerjasama dengan Japnas untuk menginisiasi melakukan business matching antara para pelaku usaha di jabar serta mendukung program gubernur untuk melakukan inovasi dan kolaborasi terkait mewujudkan Jabar juara lahir batin,” kata dia.

Menurutnya, selama ini pemprov Jabar selalu bekerjasama dengan baik termasuk mengadakan pembinaan terhadap para pelaku usaha termasuk Usaha Kecil Menengah (UKM).

“Karena kita tahu potensi ukm jabar ini cukup diperhitungkan dan berkontribusi terhadap penanaman modal,” katanya.

Dia memaparkan, untuk Penanaman Modal Asing (PMA) Jabar menempati posisi pertama nasional. Bahkan, pada 2018, investasi mencapai Rp 116 trilyun lebih.

Pemprov Jabar juga akan memfasilitasi UKM supaya bisa membuat networking diantara mereka sendiri. Melakukan link and match dengan perusahaan perusahaan besar, sehingga produk ukm bisa masuk keperusahaan besar.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan