Dukung Perubahan Industri Tekstil Jabar

“Kami sebagai bank BUMN memiliki fungsi sebagai agent of development. Salah satu bentuknya bukan hanya mendukung secara infrastruktur tetapi kami di sini membuat acara untuk membuat semua pemangku kepentingan di industri tekstil ini untuk bisa urun rembuk. Juga bagaimana kita bisa memperbaiki kondisi saat ini yang menjadi tantangan pertumbuhan dari industri tekstil,” sebutnya.

Sementara itu, Sekertaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Iwa Karniwa mengatakan, pemerintah pusat melalui Kementerian Perindustrian akan fokus melakukan revitalisasi industri tekstil pada sektor hulu, seperti benang, kain, pencelupan, dan sebagainya. Pasalnya impor bahan baku tekstil di Indonesia masih cukup tinggi.

“Industri garmen atau pakaian jadi dalam negeri pun sudah cukup mampu berdaya saing secara global. Kemenperin berencana melanjutkan kembali program revitalisasi industri tekstil setelah program ini sempat diberhentikan pada 2015 untuk dievaluasi,” kata Iwa.

Setelah dilakukan evaluasi, program revitalisasi untuk mesin dan peralatan tekstil ternyata dinilai sangat efektif dalam mendorong pertumbuhan industri tekstil.

“Pemerintah pusat telah berkomitmen untuk melanjutkan program revitalisasi industri tekstil pada tahun ini. Selain itu, senjelang hari raya lebaran di mana selalu terjadi kenaikan permintaan produk tekstil, kita semua berharap ini dapat menjadi momentum agar produk lokal khususnya Jawa Barat mampu menguasai pasar domestik,” jelasnya.

Iwa juga menilai revitalisasi industri tekstil juga akan memasuki babak baru. Lantaran pemerintah pusat melalui roadmap making Indonesia 4.0 telah menetapkan industri tekstil dan pakaian menjadi salah satu dari lima sektor usaha yang diprioritaskan untuk menerapkan teknologi canggih, seperti kecerdasan buatan, robot canggih, 3D printing, dan sebagainya agar siap memasuki revolusi industri 4.0. (mg2)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan