BPN Kembali Warning KPU

Rapat Pleno
REKAP SURAT SUARA : Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Bupati Dan Wakil Bupati Kabupaten Bandung, di Kopo Square
0 Komentar

TKN sambung dia, lebih fokus untuk terus melanjutkan pekerjaan dengan memantapkan kerja pemenangan di berbagai daerah. Dengan cara-cara yang baik, santun dan tidak menghalalkan segala cara.

“Ini kompetisi, ini pesta demokrasi. Kami di TKN menghindari hal-hal yang mubazir. Jangan sampai membuat kesalahan pada tiga pekan terakhir kampanye Pemilu 2019. Politik pemilu itu kan kayak main badminton,” paparnya.

JK juga optimistis target pencapaian suara 62 persen diraih oleh Jokowi-Ma’ruf. Menurut dia, perlu upaya besar untuk mencapai target jumlah suara pemilih dalam Pemilu 2019.

Baca Juga:Bupati Minta Kadis Turun ke LapanganJembatan Baru Segera Dibangun

“Insa Allah. Ya berusaha terus. Berkerja terus. Tidak ada yang tidak mungkin dalam suatu Pemilu yang demokratis,” ujar Kalla.

Dalam kondisi saat ini, sambung JK, tim pemenangan Jokowi-Ma’ruf harus memperlihatkan kekuatan suara dan galangan dukungan.

“Kerja sudah bagus. Nah sekarang tinggal satu kemenangan. Kemenangan rakyat,” terang mantan ketua umum Partai Golkar itu.

Menanggapi hal tersebut, Komisioner KPU Viryan Azis mengatakan, memang ada pemilih yang tanggal dan bulan lahirnya sama sebagaimana ditemukan BPN. Namun, Viryan menyebut data tersebut bukanlah data invalid. “Pemilu sebelumnya sudah ada seperti ini, 2014 juga seperti itu. Dengan demikian, ini bukan data tidak wajar, tetapi data yang secara administrasi kependudukan, demikian adanya,” kata Viryan.

Berdasarkan temuan KPU, data tersebut hanya fenomena dalam kegiatan administrasi kependudukan. Ia tak setuju bila fenomena ini dianggap DPT ganda yang menyebabkan adanya potensi kecurangan. “Misalnya ada pemilih pada saat kegiatan administrasi kependudukan, tidak ingat lahirnya tanggal berapa, bulan berapa, hal-hal seperti itu kemudian disamakan tanggal lahirnya,” tuturnya.

KPU, lanjut Viryan memang mencatat ada potensi DPT ganda, namun jumlahnya tak sampai yang ditemukan BPN. Menurut Viryan, jumlahnya hanya sekitar 775 ribu dan langsung dicoret bila telah ditemukan.

Kata Viryan, KPU sudah menyampaikan data-data pemilih yang seperti ditemukan BPN kepada Ditjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kemendagri agar bisa diklarifikasi. “Pekan lalu, saya datang ke Dukcapil untuk mengkonfirmasi beberapa hal, terutama soal WNA yang masuk DPT juga mengkonfirmasi data soal tanggal lahir tersebut,” ujar Viryan. (ful/fin)

0 Komentar