CIMAHI – Gerakan budaya membaca merupakan tugas semua masyarakat dan pemerintah mulai dari tinggkat kelurahan, kecamatan hingga tingkat kota.
Hal tersebut dikatakan, Wali Kota Cimahi, Ajay Muhamad Priatana dalam sambutannya saat menghadiri acara pemgukuhan, Bunda literasi dan Bunda PAUD kelurahan dan kecamatan se-Kota Cimahi, di Gedung A Komplek Perkantoran Pemkot Cimahi, Jalan Demang Hardjakusuma, Selasa (19/3).
Menurut Ajay, meningkatkan budaya baca tidak dapat dilakukan seperti membalikan telapak tangan. Namun diperlukan proses yang panjang dengan penuh tantangan. Terlebih, saat ini generasi milenial lebih akrab dengan gadget dan teknologi.
”Ini akan menjadi tantangan terbesar kita. Bagaimana agar kita semua tetap bisa terus membudayakan membaca,” ujarnya.
Ajay menjelaskan, gerakan literasi secara esensi dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sebab, literasai dapat memberikan pilihan informasi yang dibutuhkan masyarakat. Dengan membaca masyarakat akan lebih memahami, sehingga dapat mangaplikasikannya dikehidupan sehari-hari.
”Dengan pengukuhan ini saya berharap peningkatan budaya baca dimasyarakar akan terlaksana lebih cepat,” jelasnya.
Karena ibu-ibu lebih dekat dengan masyarakat, lanjutnya, maka ibu-ibu akan lebih tahu kebutuhan dan perkembangan yang terjadi di lingkungan masyarakat. Selain itu, ibu juga secara naluri mempunyai banyak inovasi dalam kehidupan sehari-hari.
”Kemampuan inilah yang bisa menjadi kelebihan sekaligus pelengkap dalam mengemban amanah sebagai bunda literasi,” tandasnya.
Sementara itu, Bunda Literasi Kota Cimahi, Lucyani Priatna mengungkapakan, literasi adalah suatu kemampuan seseorang untuk menggunakan potensi dan keterampilan dalam mengolah dan memahami informasi saat melakukan aktivitas membaca dan menulis.
”Istilah literasi berasal dari bahasa latin ‘literatus’ yang artinya adalah orang yang belajar. Jadi kita semua adalah para literatus, karena setiap diri kita senantiasa belajar hingga akhir hayat kita nanti,” ungkap Lucyani yang juga sebagai istri Wali Kot Cimahi terebut.
Menurutnya, bunda literasi adalah bunda-bunda pembelajar, yang senantiasa belajar dan mengajar untuk meraih kebajikan hidup serta menyebarkan kasih dan sayang.