JAKARTA -Pasca debat, kedua kubu saling klaim. Merasa menguasai debat sampai jawaban substansial. Tim Paslon 01 yakni TKN mengaku bangga atas jawaban yang diberikan Maruf Amin. Begitupun dari Paslon 02 yakni BPN mengklaim jawaban Sandiaga bisa meningkatkan elektabiltas.
Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan Capres-Cawapres 01 Rosan Roeslani, mengkritisi jawaban Sandi saat debat. TKN mempertanyakan program OKE -OCE, menurutnya ketika pihaknya Cek servernya Down. Serta dari data, pihaknya dapatkan kurang lebih 40.000 sampai 51.000 yang diproses hanya 150.
“Untuk ke nasional harus hati-hati ya, karena percobaan ini ada di Jakarta dan belum ada hasil,” kata Rosan di Jakarta, Minggu (17/3).
Masalah Rumah Siap kerja, menurut Rosan, program tersebut tidak bisa hanya menyiapkan rumah, karena program untuk kerja ini perlu dilakukan segera mungkin. Sekarang program yang diluncurkan sebenarnya sudah terorientasi dengan periode sebelumnya, katanya.
Terkait Kartu pra kerja, ia juga mengklaim jika harus dilihat ke bagian teknologi. Justru akan mengaktifkan keterampilan masyarakat yang belum kerja. Nantinya akan dikoordinasikan dengan Kadin dan sertifikasi di negara Jerman.Sehingga pengangguran di Indonesia bisa berkurang.
“Ma’ruf Amin sangat luar biasa, sangat kontekstual dan sesuai pokok persoalan. Saya juga sangat bahagia dan bangga. Ketenangan dan oemahaman sangat luar biasa,” paparnya.
Sementara itu, calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Salahudin Uno mengatakan, jika debat ketiga bisa meyakinkan masyarakat yang masih bingung memilih.
Menurutnya, debat dengan Maruf Amin merupakan debat terhebat selama penyelenggaraan debat berlangsung.
Ia juga meyakinkan kepada pemilih, jika seluruh program yang dipresentasikan dalam debat bisa segera terealisasi jika dirinya menjado wakil presiden. Ia juga puas dengan segala jawaban yang diberikan selama debat.
Ditanya skor debat, Sandi enggan menjawab. Menurutnya, masyarakat Indonesia bisa menilai jawaban dirinya secara utuh. Sehingga tidak perlu ragu ketika memilih pada 17 April mendatang.
“Saya berterima kasih kepada rekan debat saya, Kyai Marif Amin. Saya rasa debat tadi adalah debat yang sehat dan hebat. Saya menghormati beliau. Hanya saja, jika ditanya berapa kosong, biar masyarakat yang menilai,” kata Sandi usai debat