Ajakan Menjadi Bintang Film Itu Berbuah Petaka

Pertengahan Februari 2017, Benah berteriak histeris. Semua warga Kampung di RT 11/RW 10 Kampung Rancasumur, Kelurahan Sindangsari, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang, Banten tempat Siti Aisyah lahir juga dibuat gempar.

Benah tak menyangka putri tercintanya didakwa menjadi pembunuh kakak tiri Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Nam. Sejak itu, Benah mulai takut menonton televisi yang menayangkan putrinya berpakaian hitam menuju ruang persidangan.

Dua pekan kemudian, Benah mendapat telepon dari Siti di Penjara Malaysia. Ia mengatakan kepada ibunya, ia ditipu seseorang di sebuah acara reality show TV. Dalam acara itu, Benah menceritakan putrinya dibayar untuk melakukan . Dia mengatakan kepada saya: Bu, semua ini ialah tipuan, saya ditipu, ujar Benah.

Benah mengaku, ia hanya bisa bicara sebentar. Panggilan Telepon kepada Siti ditutup pada lima menit. Bukan waktu yang cukup bagi Benah bagaimana cerita lengkap putrinya terlibat. Terakhir kali, Benah melihat putrinya pergi dan mengatakan ia akan menjadi bintang TV. Bu, aku akan menjadi seorang aktris. Dapat tawaran ngerjain orang-orang, ujar Benah mengingat kata-kata putrinya.

Saya tanyakan juga, apakah itu halal, terus Siti bilang ia halal,” cerita Benah.

Sepengetahuan Benah, Aisyah pergi bekerja di Batam, Kepulauan Riau. Di sana, Sitiberjualan baju dan pakaian dalam perempuan. Benah mengaku tidak mengetahui jika anaknya mempunyai kegiatan di Malaysia.

Di Kampung Rancasumur, Benah dan suaminya, Asria, tinggal di rumah bercat kuning sederhana. Rumahnya dikelilingi sawah dan perkebunan pisang. Ayah Siti, hanya seorang pedagang bumbu dapur. Setiap hari, Asria berjalan kaki untuk menjual rempah-rempah, kunyit dan jahe, sementara Benah hanya seorang ibu rumah tangga.

Siti menjadi tulang punggung keluarga sejak kecil. Usai menamatkan sekolah dasar, Siti pindah ke Jakarta. Di sana ia bekerja di pabrik garmen. Di sana pula, Siti bertemu dengan suaminya yang juga putra pemilik pabrik. Di umur 18 tahun, Siti melahirkan seorang putra bernama Rio. Kini, anak tersebut diasuh bersama ayahnya. Ketika pernikahannya hancur pada 2012, Siti lalu pindah ke kota Batam. Di sana ia bekerja di sebuah toko pakaian dan bermimipi menjadi penata rias.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan