NGAMPRAH– Dalam waktu dekat, Kabupaten Bandung Barat akan memiliki Perpustakaan Daerah yang akan di pusatkan di Desa Kertawangi, Kecamatan Cisarua. Anggaran pembangunan berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tersebut sebesar Rp 10 miliar.
“Rencananya, lokasi Perpusda ada di sekitar Curug Pelangi di Cisarua. Saat ini, kami sedang dalam proses menyiapkan tahapan-tahapannya, seperti detail engineering design (DED), serta analisis dampak lingkungan (amdal),” ujar Kepala Bidang Perpustakaan pada Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah KBB Rahadian Setiady di Ngamprah, Selasa (12/3).
Menurut Rahadian, Pemerintah Kabupaten Bandung Barat merupakan salah satu daerah yang mendapatkan DAK untuk gedung Perpusda tahun depan. Di seluruh Indonesia, hanya ada 10 daerah yang mendapatkan bantuan tersebut.
Rencananya, gedung Perpusda akan dibangun dua lantai. Koleksi buku akan di simpan di lantai 1 dan sebagian lantai 2. Di lantai 2, juga akan ada ruang serbaguna, kafe, dan taman.
“Dana pembangunan belum masuk ke kas daerah, tapi mudah-mudahan segera turun, sehingga pembangunan perpusda bisa segera dilaksanakan,” katanya.
Menurut Rahadian, pihaknya terbantu juga dengan bantuan DAK untuk pembangunan perpusda. Sebab, sejak berdiri, Bandung Barat belum punya perpusda. Koleksi buku yang ada hanya di simpan di ruang pelayanan di Gedung A.
Meski mendapatkan bantuan pembangunan gedung dari pusat, lanjut dia, Pemkab tetap akan mengalokasikan anggaran untuk menambah koleksi buku. Koleksi buku ini harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat di Bandung Barat.
“Dengan berdirinya gedung Perpusda nanti, kami berharap agar minat baca masyarakat Bandung Barat lebih meningkat seiring dengan adanya berbagai fasilitas yang disediakan,” katanya.
Untuk terus menumbuhkan minat baca, lanjut dia, pihaknya juga terus memberikan bantuan berupa perlengkapan komputer dan koleksi buku terhadap sejumlah taman baca masyarakat (TBM) dan perpustakaan desa. Namun dia mengakui, bantuan tersebut masih terbatas.
Kondisi itu juga membuat sejumlah TBM minim pembinaan dari pemerintah daerah. Dari 55 TBM, hanya 12 di antaranya yang kini mendapatkan pembinaan. “Program literasi terus dilakukan agar minat baca di Bandung Barat bisa meningkat,” pungkasnya. (drx)