’’Berikut juga untuk Inovasi kabupaten/Kota. Kita secara paralel terus melakukan menyaringan oleh tim penilai,” ucap dia.
Sementara itu, Kepala Bappeda Jar M Taufik Budi Santoso mengatakan, inovasi yang dimiliki Provinsi jabar ada 37 yang merupakan program juara Gubernur Jabar Ridwan Kamil.
Dia menilai, Pada Inovasi tersebut ada cara pandang baru dalam mensyusun perencanaan, salah satunya dengan menerapkan Penthahelix yaitu, kerterlibatan dari pihak akademisi, para pelaku bisnis, komunitas dan pihak lainnya.
’’Itu menjadi bagian penting dalam pengembangan Inovasi,”kata dia.
Selain itu, Inovasi juga bisa dengan melakukan kolaborasi pendanaan. Dan yang suda dirasakan manfaatnya seperti pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB).
Taufik menuturkan, inovasi sebetulnya sarana untuk memberikan pelayanan lebih baik. Sehingga kedepan bisa mengimbangi perubahan yang dinamis.
’’Pa gubenur kan sudah meminta bahwa saat ini pemerintahan kita sudah Dinamic Govermen artinya kita harus beradaptasi dengan kebutuhan,” kata dia.
Di era industrialisasi sekarang pemerintahan harus sudah bisa menyesuaikan perkembangan teknologi digital, seperti Aplikasi, Digitalisasi adalah bagian dari proses Inovasi aplikasi yang kita lakukan.
’’Jadi ada tiga kelompok yaitu bagaimana kita menyiapkan aplikas, menyiapkan permodelan, dan ketika menyiapkan simulasi.Jadi ketiga itu adalah bagian dari layanan inovasi pemprov Jabar,” ucap dia. (yan)
Disinggung mengenai apakah peluang lolos oleh tim penilai, dia meyakini inovasi-inovasi yang jadi unggulan pemprov Jabar seperti pembangunan desa One Village one Company, One Pesantren One Produk, Desa Digital, yang termasuk kedalam 37 Inovasi lainnya dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi Jabar. Namun, untuk penilaian harus diserahkan sepenuhnya kepada tim evaluasi.
’’Tahap pertama sudah kita lalui jadi kita menunggu saja, dan kita sudah menyampaikan dan tim penilaian ini besok rencananya akan melihat BIJB untuk memverifikasi ke lapangan langsung,” pungkas Taufik. (yan)