Kisah Ikan Eka

Kisah Ikan Eka
Dari kiri: Teguh, Aguan, DI's Way dan Franky di acara mengenang Eka Tjipta Widjaja
0 Komentar

Hong Leong akhirnya mendengar bocoran cerita tentang ‘singa yang tidak akan melahirkan anak anjing’ itu. Sang anak sangat terharu. Ternyata sang bapak memuji kesuksesannya. Sebengal apa pun awalnya. Hanya saja pujian itu disimpan di lubuk hatinya yang paling dalam.

Beberapa non-keluarga juga memberi kesaksian malam itu. Salah satunya Stephen Huang. Yang dikirim Shang Ren ke Jakarta. Sebagai utusan khususnya. Shang Ren tidak pernah ke luar Taiwan. Tidak mau naik pesawat terbang.

“Semua bilang Pak Eka itu orang yang tegas dan selalu serius,” ujar Huang dalam bahasa Mandarin. “Tapi Pak Eka itu sangat suka humor,” tambahnya.

Kedatangan Huang selalu ditunggu Eka. Untuk didengar cerita-cerita humornya.

Baca Juga:e-Paper Jabar Ekspres Edisi 5 Maret 2019Awal Tahun Pengajuan Izin Minimarket di KBB Mendadak Sepi. Simak Ulasannya!

“Malam ini saya akan ceritakan dua saja. Yang paling disukai pak Eka,” ujar Huang. Yang kini tinggal di Los Angeles, Amerika.

Yang pertama kisah kasir. Yang ditodong pistol di dahinya. Dirampok.

“Saya mau saja memberikan uang ini. Tapi akan ada masalah besar,” ujar si kasir.

“Masalah apa?,” tanya si perampok.

“Kalau uang ini saya berikan bos saya pasti tidak percaya kalau saya bilang dirampok. Saya tetap akan dibilang korupsi. Saya akan dipecat,” jawabnya.

“Maumu bagaimana?,” tanya perampok.

“Tembaklah topi saya ini dua kali. Biar topi saya berlubang.”

Dor. Dor.

“Tembak juga baju saya ini dua kali.”

Dor. Dor.

“Tembak juga celana saya ini dua kali.”

Dor. Dor.

Si kasir tahu benar hitungan. Pistol itu isinya hanya enam peluru. Maka ditinjulah perampok itu.

Eka senang humor seperti itu. Ada kecerdikan di dalamnya. Seperti merefleksikan kecerdikan dirinya.

Humor kedua tentang lomba mengukir kayu. Yang diadakan raja. Taruhannya hadiah besar. Bagi yang ukirannya paling mirip gambar ikan.

Raja memutuskan pengukir pertama yang menang. Pengukir kedua protes. Ukirannyalah yang lebih baik.

Raja tetap pada putusannya. Hasil ukiran pertama memang lebih sempurna.

Baca Juga:5 Harga HP Samsung Terbaru dan Terbaik Tahun iniUu Minta Kokohkan Umat Melalui Siyasah dan Muamalah

“Dalam lomba ini juri yang paling tepat adalah kucing,” kata pengukir kedua. “Kucing-lah yang paling tahu mana yang lebih mirip ikan,” tambahnya.

0 Komentar