Kawasan Kumuh Mengurangi Jumlah Pengunjung Wisata

”Kami sejauh ini hanya bisa memberi imbauan agar pe­milik bangunan tersebut membereskan sampah dan limbahnya. Termasuk sempat saya datangi sendiri sebuah toko yang berdiri hanya satu meter dari pinggir situ,” aku­nya.

Sementara terkait bangunan dan masalah izinnya, Usep menegaskan bahwa hal itu menjadi wewenang PT Indo­nesia Power. Dirinya menga­ku khawatir banyaknya akti­vitas pertanian dan sampah masuk ke situ, menimbukan pedangkalan yang berdampak meluapnya air.

“Saya sendiri bingung, ka­rena sebelumnya pada 2015 sempat dipanggil oleh keca­matan saat Situ Cileunca ke­ring dan sampah terlihat menumpuk di dalamnya. Sampah itu memang berasal dari rumah tangga warga kami yang masuk ke situ melalui selokan,” tuturnya.

Dia menjelaskan, pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan. Selain membaut kumuh kawasan, juga bisa menggangu kesehatan.

”kami terus memberikan pemahaman tentang bagaiman menjaga lingkungan, khus­usnya bagaimana mendapt nilai ekonomis dari sampah,” tutup dia. (rus)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan