Sementara itu Dr. Fauzan Ali Rasyid, M.Si. Dosen UIN Sunan Gunung Djati/Komisioner Bawaslu Sumedang mengatakan, peran penting masyarakat dalam pemilu sangat menentukan bagi siapa pejabat politik yang akan terpilih nanti. Sekaligus, masyarakat dapat berperan untuk melakukan mekanisme punishment bagi para pejabat politik yang dirasa dianggap tidak amanah dan bertindak korupsi untuk tidak memilih orang tersebut.
“Karena sikap apatis terhadap Pemilu bukan hanya dapat menghasilkan pejabat politik yang buruk, tetapi juga menghasilkan pejabat politik yang buruk terpilih lagi,” katanya.
Untuk menghasilkan pemimpin yang berkualitas, lanjut dia, antara lain memudahkan sistem pemilihan, peran serta partai politik dalam menyajikan calon pemimpin bagi rakyat.
“Oleh karena itu, perlu terus dilakukannya pendidikan politik kepada masyarakat mengenai pentingnya berpartisipasi dalam pemilu, guna menghindari adanya provokasi dari kepentingan kelompok tertentu yang mengajak masyarakat untuk mendelgitimasi proses pemilu,” tandasnya. (imn)