NGAMPRAH– Sebanyak 85 desa di Kabupaten Bandung Barat akan mendirikan Desa Mart sebagai cara untuk meningkatkan ekonomi desa melalui pemberdayaan BUMdes. Rencananya akhir Maret mendatang, akan dibuka secara simbolis di tiga titik yakni Desa Cibedug dan Desa Sukamanah Kecamatan Rongga. Satu lagi berlokasi di Gerai PNPM di Kecamatan Cipatat.
Kabid Kerjasama dan Pengembangan Potensi Desa pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Bandung Barat Deni Ahmad menyatakan, jika program tersebut merupakan keinginan Bupati Bandung Barat agar mampu meningkatkan roda ekonomi desa.
“Hadirnya desa mart untuk desa juga, karena nantinya ada pendapatan dari hasil penjualan yang ada di sana. Untuk simbolis kita akan buka dulu ditiga titik. Untuk tahun ini informasi yang kami terima ada 85 desa yang sudah siap,” kata Deni dijumpai di kantornya, Senin (18/2).
Deni menjelaskan, pada Rabu pekan ini pihaknya akan melakukan asistensi bersama sejumlah desa untuk membahas terkait pembangunan Desa Mart di tahun ini. “Untuk sosialisasi sebetulnya sudah dilakukan sejak Desember lalu. Dan itu juga disampaikan langsung oleh pak bupati. Mudah-mudahan setelah pertemuan nanti, jumlah keikutsertaan desa bisa terus bertambah. Yang terpenting desa harus mampu mengaktifkan juga keberadaan bumdesnya,” katanya.
Mekanisme pembangunan Desa Mart, ujar dia, akan menggunakan standar Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) serta melibatkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) agar dalam melakukan bisnis tersebut bisa terjamin sesuai dengan aturan ritel. “Kan desa itu nantinya hanya menyediakan bangunan saja yang ditaksir sekitar Rp 300 jutaan. Sementara untuk aturan ritelnya kita libatkan pihak profesional termasuk ada jaminan dari OJK sebagai pihak yang mengontrol soal keuangan. Pokoknya 90 persen perputaran uangnya akan berada di desa melalui program ini,” terangnya.
Menurut Deni, jika program tersebut bisa berjalan di masing-masing desa, maka dana desa yang hampir mencapai Rp 2 miliar tersebut tidak akan habis begitu saja. Melainkan akan kembali menghasilkan pendapatan dari Desa Mart tersebut. “Dana desa yang besar ini harus juga diimbangi dengan potensi pendapatan. Sehingga bisa menambah untuk pembangunan infrastruktur dan lain-lain yang ada di desa,” pungkasnya. (drx)