BANDUNG– Komunitas Lingkar Pemilih Muda terus mendorong agar kaum milenial mampu memerangi berita hoax yang saat ini cukup banyak terjadi menjelang Pemilu 2019. Bahkan, tercatat pemberitaan hoax menyebar dengan sangat cepat dijejaring media sosial.
Pendiri Komunitas Lingkar Pemilih Muda, Adhy Satya Darma menyebutkan, jelang Pilkada Serentak marak perdebatan di media sosial terkait pro kontra pasangan parpol.
“Kami mendirikan komunitas ini untuk menciptakan wadah diskusi segmentasinya pemilih pemula. Mengajak anak muda untuk diskusi,” tuturnya dalam Acara Diskusi Santai Milenial di Bandung Creative Hub, Minggu (17/2).
Dia menyebutkan, peran legislatif sangat besar namun tidak banyak dipublikasi. Dalam hal ini komunitas mewadahi edukasi tidak bersifat kampanye.
Dia menyebutkan maraknya peredaran pemberitaan hoax berdampak pemilih pemula untuk golput.
Sementara itu, Ketua Komunitas Relawan TIK Moch Latif Faidah memproklamirkan perangi hoax melalui edukasi ke instansi pendidikan dan para orangtua.
“Komunitas kami, fokus pada dua segmentasi yaitu program digital parenting dan digital goes to school,” tuturnya.
Dia menambahkan edukasi digital kolaborasi ke universitas di Kota Bandung agar mahasiswa mampu memilah mana yang benar dan menghasilkan konten kreatif. Sementara itu Digital Parenting dilakukan dengan cara mendatangi desa-desa yang ada di kabupaten/kota untuk mengedukasi orangtua tidak mudah menyebarkan berita yang diterima tanpa klarifikasi terlebih dahulu.
Kepala Dinas Komunikasi Kota Bandung, Ahyani Raksanagara menyebutkan dalam upaya memerangi berita hoax, pihaknya bekerjasama dengan komunitas seperti Relawan TIK, Mafindo (Masyarakat Anti Fitnah Indonesia), dan kelompok informasi masyarakat di kelurahan.
“Kami membentuk 151 kelompok informasi masyarakat di setiap kelurahan yang ada di Kota Bandung. Kelompok informasi itu untuk menahan isu agar tidak langsung naik,” tuturnya.
“Kita itu harus menjadikan Bandung menjadi pelopor damai. Jangan sampai berbeda pilihan menciptakan berita hoax hingga akhirnya masyarakat menjadi golput,” pungkasnya. (mg1)