Ia mengakui bahwa memang di beberapa daerah terdapat kejadian kotak suara rusak akibat kondisi gudang penyimpanan logistik yang lembab atau terendam banjir. KPU Pusat sudah meminta KPU provinsi, kabupaten dan kota untuk menggunakan alas berupa palet.
“Kami sudah melakukan antisipasi dengan menggunakan palet, yakni pengganjal yang langsung mengenai lantai. Sebab jika kotak suara langsung di atas lantai kan lembab,” kata Ilham.
Terkait kerusakan kotak suara di Cirebon, kata Ilham sudah ada pendataan untuk nantinya disampaikan kepada KPU pusat. Nantinya, kotak suara yang rusak akan diganti dan diproduksi lagi. “Kami perintahakan kepada divisi logistik KPU daerah untuk memastikan bahwa gudangnya tidak ada masalah. Misalnya di Cirebon kemarin, kan langsung ditangani dengan cepat ketika ada laporan itu,” ungkap Ilham.
Ilham membantah anggapan KPU tidak melakukan supervisi di gudang logistik daerah. Namun, jika dirasa masih kurang, KPU siap untuk melakukan supervisi secara melekat, di mana dapat dilakukan secara berkala, baik setiap pekan, atau dua pekan sekali. Supervisi ini, menurut Ilham, juga disesuaikan dengan pengiriman kotak suara dan logistik lainnya.
“Karena kan setiap kabupaten atau kota tidak datang semua secara bersama. Misalnya, daerah yang jauh dulu saya dengar di Sumba sudah masuk. Kami pun sudah menginstruksikan agar KPU daerah berkoordinasi dengan Bawaslu setempat soal distribusi logistik ini,” pungkas Ilham. (khf/ful/fin)