CIMAHI— Untuk pengaman dalam pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) di wilayah Jawa Barat dan Banten, Komando Daerah Militer (Kodam) III Siliwangi akan menerjunkan sebanyak 17 ribu personilnya untuk membantu anggota Kepolisian dan aparat pemerintah daerah.
Hal diungkapkan, Kepala Staf Daerah Militer (Kasdam) III Siliwangi, Berigjen TNI Nurcahyanto usai menyaksikan simulasi pengamanan Pemilu 2019 di Lapangan Brigif 15 Kujang, Jalan Kebon Rumput, Kota Cimahi, Senin (11/2).
Menurutnya, dalam pelaksanaan Pemilu nanti, prajurit Kodam III Siliwangi akan berbagi tugas di wilayah Jawa Barat dan Banten untuk mem-backup pihak kepolisian. Sehingga, sebelum para prajurit TNI ini terjun langsung kelapangan, terlebih dahulu pihaknya melakukan berbagai pelatihan yang dimulai Januari lalu.
”Ini adalah kegiatan terakhir dari rangkaian latihan-latihan yang sudah dilaksanakan sejak 28 Januari kemarin,” ujar Nurcahyanto.
Dijelaskannya, berbagai latihan yang dilakukan oleh pihaknya tersebut dilaksanakan agar bisa memberikan gambaran kepada para prajurit mengenai peran pelibatan TNI dalam membantu Polri dalam mengatasi kemungkinan ancaman yang akan dihadapi dalam Pemilu nanti.
”Gambaran itu dimainkan tadi (dalam latihan) oleh prajurit Kodam dan Polda mulai dari ancaman eskalasinya masih hijau, masih aman sampai dengan merah,” jelasnya.
Sementara terkait pemetaan titik kerawanan Pemilu 2019, Nurcahyanto mengaku, sudah dipetakan oleh pihak kepolisian. Pemetaan, lanjutnya, akan dijadikan dasar bagi pihak TNI untuk melakukan pengamanan, bersinergi dengan Polri.
”Tapi saya yakin Jabar sangat kondusif. Itu akan menjadi modal dasar pengamanan. Kita ingin semua pengamanan Pemilu lancar dan aman,” katanya.
Ditempat yang sama, Wakapolda Jabar, Kombes Leonidas Brandan menambahkan, untuk saat ini, tidak satu lembaga pun yang mampu menyeleaikan permasalahan tanpa melibatkan lembaga lainnya. Sehingga diperlukan kerjasama antar lembaga agar semua persoalan dapat diselesaikan dengan mudah.
”Kita perlu bersinergi, perlus aling membantu, dengan begitu kita bisa melaksankan tugas dengan baik dan hasilnya pun bisa lebih optimal,” singkatnya.
Dalam simulasi pengamanan Pemilu tersebut, ada sebanyak 650 personel gabungan dari unsur TNI, Polri, Satpol PP, Damkar dan Linmas Kota Cimahi yang dilibatkan.
Ada beberapa simulasi yang diperagakan dalam latihan, dimulai dari status keamanan hijau alias kondisi masih aman, namun riak-riak aktifitas Pemilu sudah dimulai. Dilanjut dengan status kuning, yang artinya kondisi mulai terlihat ada gangguan serta status merah yang artinya ancaman gangguan Pemilu sudah benar-benar terjadi. (ziz)