Berbeda dengan pilpres, dari 2014 lalu, Ujang menuturkan masyarakat sudah terpolarisasi dua kubu. Yakni jokowi dan prabowo. Dan kali ini rematch. ”Saat ini sudah terpolarisasi. Ada pemilih yang loyal kepada dua kubu. Sehingga angka golput untuk pilpres sangat kecil,” kata Ujang
Ujang memprediksi, angka golput untuk swing voters cukup tinggi. Bisa mencapai 30 persen. Atau tidak jauh berbeda dengan angka golput pada pemilu 2014.
Sebelumnya, Komisioner KPU Viryan Azis mengatakan, jika pemilih yang tidak menggunakan hak suaranya dinilai tidak keren. Era saat ini sudah sangat terbuka. Sehingga tidak ada paksaan untuk memilih calon pemimpin. Berbeda dengan zaman orde baru.
”Golput itu hak, tapi sudah nggak keren. Kerennya itu golput di orde baru.Masyarakat rugi jika tak menggunakan hak pilih. Memilih kan lima tahun sekali. Golput rugi. Kalau kita tidak memilih, siapapun orannya akan terpilih, dan kita tidak ikut terlibat keterpilihan mereka,” tandasnya. (khf/fin)