CIMAHI – Komplotan pencuri spesialis kendaraan bermotor yang kerap beraksi di wilayah Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung diringkus Satuan Reserse Kriminal Polres Cimahi.
Komplotan yang terbagi dalam dua kelompok tersebut satu diantaranya kerap mencuri kendaraan roda dua sedangkan kelompok yang lain merupakan para pencuri spesialis kendaraan roda empat. Dalam setiap aksinya mereka selalu melakukan kekerasan kepada para korbannya.
Kapolres Cimahi, AKBP Rusdy Pramana Suryanagara mengungkapkan, dalam setiap aksinya, komplotan tersebut selalu menggunakan tali sepatu untuk memberi tanda tempat sasarannya. Dalam aksinya mereka menyasar motor yang terparkir di rumah warga kemudian merusak pagar rumah tersebut.
”Setelah pagar rusak mereka memberikan tanda dengan mengekit pagar yang telah dirusak dengan tali sepatu, kemudian pelaku lainnya mengambil sepeda motor yang ada,” ungkap Rusdy, di Mapolres Cimahi, Jalan Amir Machmud, Kota Cimahi, Selasa (5/2).
Menurut Rusdy, komplotan penjahat ini mengaku sudah melakukan pencurian sebanyak 34 kali dengan tempat kejadian perkara (TKP) di sejumlah wilayah di Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat.
”Dari 34 TKP mereka melakukan pencurian di Kota Cimahi ada 17 TKP, namun hingga saat ini penyidik Satreskrim Polres Cimahi masih melakukan pengembangan,” ujarnya.
Dia menjelaskan, karena komplotan tersebut saat akan ditangkap melakukan perlawanan, maka petugas terpaksa harus melakukan tindakan tegas terukur dengan cara ditembak pada bagian kakinya masing-masing karena mengancam jiwa petugas.
Dari dua komplotan tersebut, polisi mengamankan lima tersangka yakni NR, DA, AL, AS dan BA. Saat ini mereka sudah mendekan di tahanan Polres Cimahi dengan kaki dibalut perban.
”Kelima tersangka dijerat dengan pasal 363 KHUP dengan ancaman hukuman tujuh tahun penjara. Dari tangan pelaku kami mengamankan enam kendaraan motor dan empat kendaraan mobil,” jelasnya.
Ditempat yang sama, Kasatreskrim Polres Cimahi, AKP Niko N Adiputra menambahkan, untuk komplotan spesialis mobil, dalam setiap aksinya pelaku selalu menyamar sebagai sopir dan kenek angkot. Mereka kerap berkeliling dengan menarik penumpang seperti biasanya. Namun setelah penumpang turun mereka langsung melakukan aksinya.
”Mereka muter dulu narik penumpang dengan menandai mobil yang akan dicuri. Kemudian setelah semua penumpang turun si kondektur turun mengambil mobil yang sudah ditandai dengan cara merusak kaca,” singkatnya. (ziz)