Tanyakan Kinerja Kejati

Tanyakan Kinerja Kejati
TERUS SUARAKAN: Aparat kepolisian melakukan blokade terhada para demonstran yang akan merangsek masuk kehalaman Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jabar yang menuntut penuntasan berbagai kasus dugaan korupsi yang melibatkan beberapa pejabat di Jawa Barat.
0 Komentar

BANDUNG – Untuk kesekian kalinya massa dari Lembaga Swadaya Masyarakat Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (LSM GMBI) kembali meng­geruduk Kejaksaan Tinggi Jawa Barat (Kejati Jabar)

Namun, kedatangan ratusan pengunjuk rasa ini disambut oleh aparat kepolisian yang sudah dari pagi melakukan penjagaan ekstra ketat di ger­bang kantor Kejati.

Aksi unjuk rasa berlangsung memanas ketika massa men­coba merangsek masuk ke halaman kantor Kejati. Bahkan, aksi saling dorong dengan aparat kepolisian tak bisa di­hindari.

Baca Juga:Berdayakan Linmas untuk Jaga KetertibanSampah Pasar Sayati DLH Tidak Bisa Berbuat Banyak

Akibat situasi yang semakin memanas akhirnya kericuhan sempat terjadi. Sehingga, me­micu emosi salah seorang aparat kepolisian. Bahkan, seorang pengunjuk rasa ber­nama Andriansyah, 18, dila­rikan ke RS Halmahera Bandung.

Korban merupakan putra Ketua Distrik LSM GMBI Kota Bandung, Mohammad Mashur (Abah). Sehingga, atas aksi tersebut sempat mema­cing kemarahan anggota lain­nya.

“ Kami sangat menyayang­kan tindakan represif ang­gota kepolisian yang emosio­nal dalam menangani aksi demo ini. Padahal, aparat adalah pelindung masyarakat,” tegas Abah.

Dalam aksinya, GMBI kem­bali menuntut agar Kejati Jabar menyesalkan kasus-kasus yang dilaporkan oleh GMBI.

Sehingga, jangan sampai lembaga yang seharusnya memberikan rasa keadilan tersebut seperti mandul.

’’ Kita sudah melaporkan berbagai kasus-kasus di an­taranya BCCF, pengadaan mesin parkir, Kasus Bupati Bandung Barat dan sampai Wakil Gubernur,”kata Abah.

Abah menilai, laporan-la­poran tersebut seharusnya bisa dijadikan bukti awal un­tuk mengungkap keterlibat para tokoh pemimpin daerah yang saat ini menjabat.

Baca Juga:Rancaekek Wetan Rencanakan Program 2019Hatur Nuhun Pak Elih

Dia meminta, agar Wakil Gubernur Uu Ruzhanul Ulum segera ditangkap. Sebab, ada pengakuan Setda Tasikmalaya mengenai keterlibatan Uu,” tegas Abah.

Dia mempertanyakan jawa­ban Kejati Jabar soal kasus BCCF yang tidak sinkron dengan laporan yang disam­paikan GMBI ke meja Kejati. Padahal pihaknya menanya­kan kasus BCCF dari tahun 2008, 2009, dan 2011, tapi dijawab kejati tahun 2012 yang saat itu Ridwan Kamil (RK) masih menjabat ketua BCCF.

Selain itu, kasus pengadaan mesin parkir pihaknya sudah memberikan laporan ke Ke­jati. Namun, sampai saat ini tidak ada tindakan serius.

0 Komentar