CIMAHI – Dalam upaya memberikan kenyamanan penumpang khususnya pengguna bus Angkutan Kota Dalam Provinsi (AKDP) Sub Direktorat Penegakan Hukum Direktur Lalu lintas Polisi Daerah Jawa Barat (Subdit Gakkum Ditlantas Polda Jabar) berkerjasama dengan Satuan Lalu lintas (Satlantas) Polres Cimahi dan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Cimahi melaksanakan rampchek di rest area Tol Cipularang KM 125 Kota Cimahi.
Kasi Subdit Gakkum Ditlantas Polda Jabar, Kompol Suhari, mengatakan rampcheck yang dilakukan bukan karena peristiwa kecelakaan semalam saja, tapi pelaksanaan rampchek merupakan kegiatan rutin yang dilakukan pihaknya.
”Karena momennya bertepatan saja, jadi terasa seperti mendadak karena lakalantas baru turun mengecek kondisi kendaraan,” kata Suhari saat ditemui di sela-sela kegiatan, Selasa (29/1).
Menurutnya, dari pelaksanaan kegiatan tersebut, pihaknya menemukan ada beberapa bus yang sebenarnya sudah tidak laik jalan. Sehingga pihaknya terpaksa memberikan peringatan. Sebab sangat membahayakan penumpang maupun kendaraan lainnya di jalan tol.
“Untuk kondisi kendaraan langsung dicek oleh Dishub Kota Cimahi. Hasilnya tadi ada dua bus pakai ban vulkanisir, wipper dan rem tidak menyala. Ada juga bus yang nomor rangkanya berbeda, jadi kita tilang,” ujarnya.
Suhari mengaku, dalam pelaksanaan rampchek tersebut, semua kendaraan yang melewati rest area akan diberhentikan untuk diperiksa diperiksa oleh tim teknis dari Dishub Cimahi.
”Semuanya masih diperbolehkan jalan kembali, termasuk bus Primajasa yang tak memiliki rem tangan. Untuk rem tangan itu tidak terlalu fatal, jadi masih bisa mengandalkan rem kaki. Sekarang mereka boleh melanjutkan perjalanan,” ucaspnya.
Mengulas kecelakaan yang terjadi sehari sebelumnya, pihaknya menjelaskan hal tersebut murni karena faktor human error, diperparah dengan kondisi cuaca dan kondisi kendaraan yang tidak prima.
”Kecelakaan kemarin karena jalanan itu licin setelah turun hujan, tapi ada juga faktor human error yang menyebabkannya. Nah ini bentuk antisipasi kita. Selain kendaraan yang wajib dicek, kondisi sopir juga akan diperiksa, bekerjasama dengan BNN, nanti menyusul,” tuturnya.
Namun demikian, Suhari membantah jika pelaksanaan rampchek adalah buntut dari kecelakaan bus Bima Suci nomor polisi A 7520 CS, yang mengakibatkan 7 orang meninggal dunia. ”Pemeriksaan ini rutin kami laksanakan. Bukan karena ada kejadian semalam,” pungkasnya.(ziz)